PSSI periode 2023-2027 berada dibawah kepemimpinan orang-orang profesional. Ketua umum Erick Thohir merupakan profesional di bidang sepak bola yang telah berpengalaman di persepakbolaan Eropa dan Amerika Serikat.
Erick pernah mengakuisisi Inter Milan pada 2013 dan menjadi presiden klub hingga 2018. Dia juga pernah memiliki klub MLS Amerika Serikat, DC United. Di dalam negeri, Erick pernah menjadi komisaris utama Persib Bandung. Dia juga memiliki saham di Persis Solo sejak 2021.
Sedangkan Ratu Thisa sebagai wakil ketua umum adalah salah satu lulusan terbaik FIFA master. Thisa menjadi wanita pertama di Indonesia yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (sekjend) PSSI pada 2017 hingga 2020. Keberhasilan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia 2020 juga tidak terlepas dari kontribusi Thisa.
Dengan berbagai pengalaman yang dimiliki, kepengurusan baru PSSI di bawah mereka mulai bergerak untuk membenahi persoalan sepak bola nasional. Salah satu langkah awal adalah dengan mengadakan acara sarasehan sepak bola nasional bersama klub-klub liga 1 dan liga 2.
Hasil sarasehan seputar penyelenggaraan dan aturan kompetisi sepak bola Indonesia musim depan. Ada beberapa keputusan yang menarik bagi saya untuk dibahas diantaranya adalah terkait salary cap dan kuota pemain naturalisasi
Salary cap
Liga Indonesia musim depan akan menerapkan salary cap untuk setiap klub maksimal Rp 50 miliar per musim. Salary cap bisa diartikan sebagai batas anggaran gaji para pemain untuk setiap klub per musimnya.
Di liga Indonesia musim depan (2023/2024), setiap klub bisa saja melebihi ambang batas gaji pemain yang ditetapkan. Tapi terkena denda Rp 250 juta untuk setiap kelebihan salary cap Rp 1 miliar.
Salary cap diadopsi dari liga-liga dengan sistem franchise seperti Major League Soccer (MLS) Amerika Serikat, A-League Men Australia dan Indian Super League (ISL). MLS musim 2023, salary cap dipatok sebesar US $5,2 juta. Sedangkan di A-League ditetapkan sebesar US $ 2,6 juta setidaknya hingga tahun 2024. Liga Super India menetapkan salary cap untuk musim kompetisi 2021/2022 sebesar Rs 16,5 crore atau setara US $ 2 juta.
Tujuan utama dari salary cap adalah untuk menjaga kesehatan finansial klub dan membuat liga tetap kompetitif.