Lihat ke Halaman Asli

abdul afit

Tutor geografi

Cara Jepang Meningkatkan Kualitas Pemain: Pertandingan J-League Harus Ada Pemenangnya!

Diperbarui: 3 Desember 2022   15:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

J.League (Japan Professionals Football League). Sumber: Kompas.com

Sekitar 20 tahun lalu, pertama kalinya saya mengenal sepak bola mancanegara melalui media cetak seperti Serie-A Italia, LaLiga, liga champions dan juga J-League Jepang. Ketika itu masih sekolah SMP negeri (1999-2002) di Pekalongan. 

Setiap istirahat kedua, hampir selalu mampir ke perpustakaan. Bukan saya kutu buku, tapi buat isi waktu karena uang jajan dikantong sudah habis, hahaha... Hanya tersisa untuk bayar angkot pulang sekolah. Kalau buat jajan lagi, harus jalan kaki 7 km hahaha.. 

Ada beberapa media cetak yang tersedia di perpustakaan.seingat saya ada koran Suara Merdeka yang merajai penjualan koran di wilayah Jawa Tengah dan media cetak khusus olahraga,Tabloid Bola. Berita bola pasti saya cari lebih dulu. Baik Suara Merdeka ataupun Tabloid Bola. 

Saat itu salah satu berita sepak bola yang muncul adalah tentang Liga Jepang atau J-League. Jubilo Iwata dan Gamba Osaka adalah dua klub yang paling saya ingat. 

J-League waktu tahun awal 2000an cukup unik karena peraturan perolehan poinnya berbeda dengan liga sepak bola pada umumnya. Saya ingat waktu itu ada poin 2 untuk klub yang berhasil meraih kemenangan. Padahal biasanya klub yang menang akan dapat poin 3. Bahkan agak aneh lagi, ada poin 1 untuk klub yang menang. 

Operator J-League membuat regulasi setiap kemenangan diwaktu reguler poin 3. Jika pertandingan diwaktu reguler belum ada yang menang, maka lanjut babak tambahan 2x15 menit. 

Klub yang menang mendapatkan poin 2. Kemudian jika masih imbang maka pertandingan akan lanjut adu penalti. Pemenangnya hanya dapat poin 1.

Saya pikir, keras juga nih liga Jepang. Maksudnya apa ya dibikin seperti ini?.  Aturan ini ternyata dibuat untuk meningkatkan kualitas para pemain Jepang yaitu agar pemain memiliki endurance atau ketahanan fisik yang kuat yang imbasnya ke timnas Jepang. Jadi mereka diharapkan mampu bermain fokus dan tanpa kenal lelah. 

Jepang memang punya desain besar dalam sepak bola yang disebut "Rencana 100 Tahun J-League". Diantaranya adalah menjadi juara piala Dunia pada tahun 2092 atau 100 tahun setelah bergulirnya J-League pada tahun 1992. 

Selain itu, menjadikan J-League yang profesional dengan membenahi kualitas J-League baik aspek komersialisasi, infrastruktur, klub, pemain dan yang terkait lainnya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline