Lihat ke Halaman Asli

Abdul Rojak

Membaca adalah hiburan, menulis adalah pelepasan ide dan gagasan

Kepala Botak

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku biasa dengan potongan rambut botak. Mungkin buat sebagian orang, rambut adalah mahkota, dan karena dianggap berharga, rambut ditata dengan sangat merepotkan. Disisir ke kiri, ke kanan, ke belakang atau ke depan. Bukannya aku tidak suka dengan menata diri agar terlihat rapi dan ganteng. Namun aku lebih suka hal-hal yang simpel dan tidak membuat repot. Dengan potongan rambut botak, aku tidak terlalu sibuk dengan rambut, irit shampo dan gampang dalam perawatan. Bila ada orang yang sangat terikat dengan mahkota rambutnya, dia akan menjaga sekali penampilan dan tata rambutnya, dan sudah pasti perawatannya pun mahal dan menyita banyak waktu. Bila sudah begitu, bukan hanya terikat pada rambut, tapi juga terikat dengan dunia secara berlebihan. bahkan tidak heran bila orang sudah terikat dengan rambut dan duniawi secara berlebihan, dia rela mengeluarkan banyak uang untuk penampilan yang satu itu, bila kepalanya tidak ditumbuhi rambut dengan baik, maka dia beli shampo penyubur rambut, atau membeli wig yang pas atau membeli obat penyubur rambut, bahkan ada yang melakukan operasi untuk mendapatkan rambut yang diidam-idamkan. Betapa rambut telah menjadi sebuah beban, membuat gravitasi dirinya melekat lebih kuat dengan dunia. * Penulis adalah Guru Sejarah SMA Avicenna Cinere




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline