Lihat ke Halaman Asli

Abdul Rojak

Membaca adalah hiburan, menulis adalah pelepasan ide dan gagasan

Tafsir dan Rekonstruksi Ulang Cerpen Kompas "Malam di Kota Merah" Karya Toni Lesmana

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

RINGKASAN CERITA

Seorang pria dirampok, dompetnya diambil namun secara tidak sengaja pisau perampok kemudian menancap di kening pria itu. Dia berdarah, tapi pria itu masih bisa berjalan, karena dia masih punya janji untuk menemui kekasihnya.

Dia terus berjalan namun mencoba menghindari bertemu dengan banyak orang. Dia malu karena keningnya menancap sebilah pisau. Namun secara tidak sengaja dia tertabrak seorang perempuan dan terjatuh. Lalu perempuan itu menolongnya, namun banyak orang merasa bahwa pria itu tidak perlu ditolong. Dia masih hidup dan memang sedang berusaha untuk menemui kekasihnya. Kalau dia bertemu kekasihnya dan dicium pasti pisau yang tertancap di kening itu pasti hilang dengan sendirinya.

Namun pria dengan pisau dikeningnya tidak juga menemukan kekasihnya, lalu lebur dengan kolam air mancur di tengah kota. Tetap menunggu, untuk bisa bertemu dengan kekasihnya.

PESAN MORAL

Berawal dari kejadian kriminal yang horor dan brutal penuh teror berdarah lalu berubah menjadi cerita legenda romantis dan mistis.

TEMA, Mite Urban legend. SUDUT PANDANG, Aku. ALUR, Maju, namun bercampur baur dengan cerita asli dan legenda. SETTING, Kota Merah tidak sebutkan kota merah itu secara real ada di mana.

* Penulis adalah Guru Sejarah SMA Avicenna Cinere




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline