Lihat ke Halaman Asli

Abdul Rojak

Membaca adalah hiburan, menulis adalah pelepasan ide dan gagasan

Belajar dari Bambang Ekalaya

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Tersebutlah kisah dari Wiracarita Mahabharata, Bambang Ekalaya adalah seorang pangeran dari kaum Nisada. Kaum ini adalah kaum yang paling rendah yaitu kaum pemburu, namun memiliki kemampuan yang setara dengan Arjuna dalam ilmu memanah. Bertekad ingin menjadi pemanah terbaik di dunia dan mendapatkan ajian Danurweda, lalu ia pergi ke Hastina Pura ingin berguru kepada bhagawan Drona. Keinginannya yang kuat untuk menimba ilmu panah ajian Danurweda lebih jauh, menuntun dirinya untuk datang ke Hastina dan berguru langsung pada Drona. Namun niatnya ditolak oleh Drona, dikarenakan kemampuannya yang bisa menandingi Arjuna, dan keinginan dan janji ksatria Drona untuk menjadikan Arjuna sebagai satu-satunya ksatria pemanah paling unggul di jagat raya, yang mendapat pengajaran langsung dari sang guru. Bambang Ekalaya menghormati janji ksatria guru Drona, penolakan sang guru tidak menghalangi niatnya untuk memperdalam ajian Danurweda, ia kemudian kembali masuk ke hutan dan mulai belajar sendiri dan membuat patung Drona serta memujanya dan menghormati sebagai seorang murid yang sedang menimba ilmu pada sang guru. Berkat kegigihannya dalam berlatih sendiri secara mandiri yang hanya didampingi patung yang mirip dengan guru Drona, Bambang Ekalaya menjadi seorang prajurit yang gagah dengan kecapakan yang luar biasa dalam ilmu memanah, dan menguasai ajian Danurweda yang sejajar bahkan lebih pandai daripada Arjuna, murid kesayangan Drona. (Sumber : ebet kadarusman. forumdetik.com) Kisah ini menunjukkan betapa kuat motivasi seorang murid yang ingin belajar ilmu, walaupun ditolak dan tidak diperkenankan untuk belajar pada sang guru, namun sang murid tidak kehilangan asa dan akal. Hingga Bambang Ekalaya membuat replica tubuh sang guru, seakan-akan sedang mengawasi dirinya yang sedang berlatih memanah, belajar secara OTODIDAK. Dan hasilnya luar biasa dan di luar dugaan, ternyata Bambang Ekalaya berhasil menguasai ilmu memanah, dan ajian Danurweda.  * Penulis adalah Guru Sejarah SMA Avicenna Cinere




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline