Lihat ke Halaman Asli

Abdul Rojak

Membaca adalah hiburan, menulis adalah pelepasan ide dan gagasan

Bahasa dan Tulisan

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam materi pelajaran sejarah SMA kelas XI, yaitu Sejarah Hindu Budha di Indonesia disebutkan bahwa salah satu sumber sejarah kerajaan Hindu Budha adalah Prasasti, dan kebanyakan prasasti memberi keterangan, berbahasa Sansekerta dan bertuliskan huruf Palawa. Pertanyaannya adalah mengapa bahasa dan tulisan dipisahkan? Jawabannya adalah karena memang hakikat dari bahasa dan tulisan memiliki perbedaan diantara keduanya. Bahasa adalah ungkapan yang dilisankan, sedangkan Tulisan adalah ungkapan yang dituliskan. Sebagai contoh adalah sejak penjajahan Bangsa Eropa (Belanda) bangsa Indonesia diajarkan untuk mengenal dan menggunakan tulisan atau huruf Latin, dari A - Z. Namun dalam pengucapan bahasa, bangsa Indonesia tetap boleh menggunakan bahasa masing-masing, dan kini yang paling populer sejak Revolusi Sumpah Pemuda, bangsa Indonesia serempak menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa Ibu. Namun kalau merunut sejarah sebelumnya, dahulu bangsa Indonesia mengenal yang namanya huruf arab, (huruf Hijaiyah ا (Alif) sampai ي (Ya)) ketika kerajaan-kerajaan Islam berkembang luas di Nusantara, namun bahasa yang digunakan bukan hanya bahasa arab namun bahasa daerah atau pada saat itu yang populer adalah bahasa melayu namun bertuliskan arab, yang disebut arab gundul. * Penulis adalah Guru Sejarah SMA Avicenna Cinere

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline