Lihat ke Halaman Asli

Abdul Rojak

Membaca adalah hiburan, menulis adalah pelepasan ide dan gagasan

The Law of Attraction, Entahlah

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

The Law of Attractions. Ini mengingatkan saya dengan cerita kartun Jepang, Dragon Ball, dengan tokoh utamanya Son Goku. Dalam perjalanan pertarungannya dengan banyak musuh, Son Goku mengeluarkan jurus pamungkasnya, Genki Dama (Bola Semangat). Dan kalau dia ingin mengeluarkan Bola Semangat itu, kedua tangannya terangkat keatas, sambil mulutnya mengucapkan mantra-mantra dan lambat laun bola energi terkumpul. Proses terkumpulnya energi tersebut ditayangkan secara lambat dan detail, bahwa semua benda-benda di sekelilingnya seakan-akan mengeluarkan energi dan tersedot pada kedua telapak tangannya, entah itu energi dari angin, air, panas matahari, pohon, rerumputan, tanah, batu sampai batu kerikil.

Secara harfiah pengertian Law Of Attraction dapat diartikan sebagai “Hukum Tarik-Menarik”. Pengertian maknawinya kalau boleh diperjelas adalah “ Bahwa kita bisa merealisasikan, mencapai dan mewujudkan apa-apa yang kita inginkan (impikan) apabila kita bisa berpikir secara positif dan yakin bahwa keinginan (mimpi) kita tersebut pasti akan kita capai (dapatkan)”. (filsafat.kompasiana.com).

Namun hal ini sepertinya belum bisa saya terapkan dan merasakan secara gemilang dari apa-apa yang saya niatkan, saya ucapkan dan saya melakukan secara berulang-ulang untuk kemudian mendapatkan hal atau sesuatu yang maksimal. Mungkin karena tidak focus, mungkin karena masih “setengah hati”, mungkin karena tidak sungguh-sungguh. Entahlah.

Budha pernah berkata, Salah satu sumber penderitan adalah keinginan (berlebihan). Keinginan disini, sejauh yang saya pahami, dapat dipersempit dengan keinginan yang negatif, kalaupun memiliki keinginan positif kejarlah dengan cara yang baik dan tidak berlebihan. Law Attraction sepertinya agak kontradiktif dengan ajaran Budha. Namun kalau dipahami dengan baik sesungguhnya tidak, dan ajaran itu sebenarnya saling melengkapi.

Beberapa hal kejadian mungkin saya bisa ungkap disini, bahwa Law Atracction dalam tindakan-tindakan yang kecil dan dalam keseharian bisa terjadi dan terbukti nyata. Sebelum saya tidur biasanya saya menghidupkan alarm tubuh, diniatkan dalam hati lalu diucapkan dalam lisan, “Saya ingin bangun dari tidur tepat jam 4 pagi”, dan ini terbukti terjadi dan sudah menjadi kebiasaan. Lalu seorang sahabat pernah bilang pada saya bahwa penyakit adalah pikiran kita sendiri yang menciptakan, sugesti yang disimpan dan menjadi kebiasaan biasanya membuat tubuh menyesuaikan dengan perintah yang ada dalam pikiran, seperti misalnya banyak orang berkeyakinan bahwa kalau terkena air hujan, maka nanti kepalanya akan pusing dan bisa membuat demam dan sakit flu. Dan bila pada saatnya tiba hujan dan kita sedang tidak membawa payung atau jas hujan, kehujanan, walaupun sedikit, keyakinan yang terekam dalam pikiran merespon tubuh untuk sakit. Dan terbukti kemudian kita sakit. Ketika saya mulai menegasikannya, ternyata benar, hujan tidak bisa membuat saya sakit, maka biar saya kehujanan, baik sedikit atau banyak, pikiran memerintahkan tubuh agar merespon tidak sakit. Ini adalah sekelumit hal-hal kecil Law Attraction yang bisa saya terapkan secara baik dan mendapatkan hal yang gemilang.

Namun bagaimana dengan hal-hal atau mimpi-mimpi besar yang saya miliki. Beberapa hal mungkin bisa saya ungkapkan, ketika saya membaca Apologia (SMA kelas 2), ucap lisan Socrates yang ditulis ulang oleh Plato, saya punya mimpi untuk menjadi seorang guru, bahkan saya bermimpi menjadi seorang yang hebat seperti Socrates. Kini hal itu terwujud, selepas lulus SMA saya melanjutkan kuliah di IKIP Jakarta (kini UNJ Rawamangun) dan setelah lulus kuliah sesuai dengan jurusan yang saya ambil saya kini menjadi guru sejarah (SMA Labschool-Avicenna Cinere). Untuk yang satu ini Law Attraction mujarab dan terbukti ampuh. Tapi untuk menjadi guru sehebat Socrates sepertinya perlu proses yang terus menerus.

Lalu ketika saya punya mimpi untuk bisa menjadi PNS, dan harus mengikuti aturan dan jalur yang sudah ditentukan yaitu dengan mengirimkan berkas lamaran lengkap, setelah lulus berkas kemudian dipanggil untuk mengikuti ujian tertulis dan saya mempersiapkan dengan matang bahkan sampai-sampai saya mengikuti juga Bimbingan belajar Lulus Tes CPNS. Dan pada harinya tiba saya mengikuti ujian dan mengisi semua soal dengan jawaban yang menurut saya benar, namun pas pengumuman hasil, nama saya tidak tercantum. Saya kecewa, dan ini sudah kegagalan yang kedua kalinya. Saya menggugat Law Attraction.

Namun saya tidak patah semangat, karena Law Attraction saya yakin sedang berjalan dengan harmonis dan indah pada akhirnya, sambil saya terus menyempurnakan kekurangan dan kesalahan-kesalahan yang pernah saya lakukan, agar kedepan hasilnya dapat lebih baik lagi.

Saya teringat dengan kisah hebat dan luar biasa dari Ustadz Yusuf Mansyur yang kondang sebagai Dai Sedekah. Mengapa Dai Sedekah? Karena memang dalam setiap ceramah dan pesan moral yang beliau sampaikan selalu focus membicarakan kekuatan dahsyat dari sedekah yang bisa membuat orang jauh lebih baik dan sukses dalam menjalani hidup. Hal tersebut beliau dapatkan ketika beliau dipenjara. Dimana beliau pada saat itu, dibalik jeruji besi hanya memiliki sepotong roti yang sudah keras, sementara perutnya lapar dan belum kena nasi. Maka kemudian beliau teringat ucapan seorang ustadz yang mengatakan bahwa bersedkahlah kamu maka Aku (Allah SWT) akan membalasnya secara tunai baik di dunia maupun di akhirat. Potongan roti itu kemudian beliau remas kecil-kecil dan meniatkannya bersedekah pada semut-semut yang ada disekeliling tempok kamar penjaranya. Lalu apa yang terjadi, tidak lama sipir penjara membawakanya sebungkus nasi padang, yang mana memang dalam pikirannya nasi itulah yang beliau inginkan. Subhanallah. Law Attraction berjalan dengan baik.

Saya pun pernah membaca sebuah kisah seorang Rocker terkenal Indonesia, Bangun Sugito yang biasa dipanggil Gito Rollies. Di waktu muda beliau menghabiskan waktu hidup dengan hura-hura, layaknya seorang rocker atau anak band, bahkan beliaupun pernah terjerat dalam perangkap dunia hitam narkoba. Namun ketika ditanya dan dinasehati oleh teman-temannya kapan akan tobat, beliau selalu menjawab, “nantilah masih muda, kalo gw dah tua umur lima puluhan baru gw tobat”. Apa yang terjadi? Law Attraction bekerja dengan baik, pada tahun 1999, beliau mengungkapkan dalam empat tahun terakhir benar-benar terbebas dari narkotika dan minuman keras. Beliau juga semakin mendalami Islam dan dekat dengan Allah.Gito Rollies berjuang melawan kanker getah bening sejak 2005, danmeninggal di Jakarta, 28 Februari 2008 pada umur 60 tahun dan mengakhiri dengan baik dan terkenang sebagai orang yang baik.

Seorang sahabat (Probo Jatmiko) pernah bercerita, bahwa dia punya kenalan seorang pengusaha sukses dan menanyakan bagaimana kisah suksesnya. Pengusaha sukses itu bilang bahwa, "Allah berjanji memberikan rejeki kepada kita dari jalan yang tidak disangka-sangka, " begitu beliau mengawali penjelasannya. "Tapi sedikit orang yang tahu, bagaimana caranya supaya itu cepat terjadi? Kebanyakan orang hanya menunggu. Padahal itu ada jalannya."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline