Lihat ke Halaman Asli

Menjadi Karyawan atau Bos Diri Sendiri?

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum saya lulus kuliah, saya berkeinginan untuk menjadi seorang entrepreneur agar mempunyai usaha bisnis sendiri. Kebeteluan, dilingkungan saya kuliah banyak teman-teman yang juga mempunyai visi dan misi yang sama dengan saya. Akhirnya saya dan teman saya bekerja sebagai freelance webdeveloper.

Dalam merintis usaha ini tidak mudah, banyak halangan dan rintangan yang menerjang. Akhirnya saya dan teman saya berpisah, Ia telah bekerja sebagai seorang seo di sebuah perusahaan swasta. Dan saya tetap menjalankan bisnis sebagai freelance webdeveloper selama kuliah.

Saat ini saya bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan asuransi yang sedang berkembang, pekerjaan saya pun tidak terlalu sulit karena saya memang telah memiliki kemampuan teknikal selama sebagai freelance webdeveloper.

Dari 2 cerita diatas saya pernah merasakan menjadi bos diri sendiri dan seorang karyawan. Apakah saya menyesal dari menjadi bos diri sendiri berubah menjadi seorang karyawan yang harus selalu mengikuti perintah atasan? jawabannya adalah TIDAK. Saya tidak menyesal sama sekali, menjadi bos bagi diri sendiri ataupun karyawan adalah keinginan masing-masing individu, yang penting bagaimana anda menikmati (passion) pekerjaan tersebut. Tanpa ada keinginan dan kemauan dari dalam diri anda tidak akan dapat mengendalikan diri sebagai seorang karyawan maupun bos dari diri sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline