Tak terasa kita sudah memasuki awal tahun 2012, meninggalkan tahun 2011. Pada setiap pergantian tahun, tak sedikit orang mencoba mereview perjalanan hari-hari yang telah dilalui dalam setahun ke belakang. Namun, sebagian orang juga ada yang berusaha mengintip nasib dan peluang di tahun depan melalui tukang ramal.
Namun, menjadi yang terbaik di tahun depan seperti yang kita harapkan tentu bukanlah sebuah kebetulan. Ada proses perencanaan hidup di dalamnya. Biasanya banyak hal yang dicatatkan di bulan awal tahun 2012 ini. Sudah tentu, isinya banyak janji dengan sedikit kebebasan. Begitulah langgam resolusi.
Resolusi memang sering dibuat di bulan awal, Januari. Banyak perusahaan mengembangkan seabrek sasaran produknya di bulan ini. Di bulan ini pula banyak orang mensyukuri kesuksesan dan memaafkan diri atas target tahun sebelumnya yang belum terpenuhi. Berdamai dengan diri, di sinilah makna hemat resolusi.
Seiring waktu yang terus bergulir, seiring itu pula banyak perubahan dan kejadian yang telah kita alami dan memaksa kita terus berpikir dan mencerna. Namun, hidup masih setia dengan misterinya, melampaui batas-batas pemahaman dan impian kita yang sederhana sebagaimana dicatatkan di tahun sebelumnya.
Sejatinya, tidak ada istilah tahun-tahun terbaik dalam rangkaian umur manusia. Setiap umur yang manusia lalui bisa saja menjadi masa-masa kecemerlangan dan bisa juga menjadi masa-masa kepailitan. Keduanya tergantung bagaimana upaya dan porsi kita di dalam memanfaatkannya. Maksi atau mini!
Pastinya, sudah menjadi rahasia umum jika perjalanan umur kita tidak hanya akan mengantarkan kita pada kesenjaan numerik semata, tetapi juga fisik. Namun, berapa pun umur kita yang tertera di KTP, itu bukanlah menjadi alasan dan penghalang bagi kita untuk tidak menikmati kehidupan. Ini jauh lebih penting.
Pergantian tahun sesungguhnya merupakan sebuah pertanda betapa kita tak lagi muda. Setiap digit umur bertambah, setiap itu pula kita dipaksa untuk sadar bahwa usia yang menyertai kita beringsut mundur. Namun demikian, kendati tubuh digerogoti ketuaan, semoga semangat jiwa kita tak ikut merenta.
Memang tidak ada formula yang lebih mujarab untuk memelihara keremajaan jiwa seseorang ketimbang semangat dan kegembiraan. Semangat dan kegembiraan selalu memiliki daya sembuh bagi ketuaan alias obat awet muda. Keduanya bisa mencegah berbagai macam penyakit ruhani dan jasmani.
Mari kita meremajakan jiwa kita masing-masing!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H