Lihat ke Halaman Asli

Aziz Safa

editor dan operator madrasah

Mawar Cinta

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

[caption id="attachment_129098" align="aligncenter" width="270" caption=""wangi mawar yang tahan lama memang memantaskan dirinya dijadikan duta cinta. disertai harapan cinta yang terbina pun sama lamanya." (www.flickr.com)"][/caption] Sebagai duta cinta, eksistensi bunga mampu melampaui kata-kata. Dari dulu hingga sekarang, bunga dianggap representatif dalam melambangkan cinta. Cukup menyodorkan sekuntum bunga, kuatnya arti pesan cinta tersampaikan. “Ada seikat mawar untuk diingat, dan ada bunga pansy untuk dipikirkan”, begitu kata Ophelia kepada Laertes dalam Hamlet-nya Shakespeare. Bahasa sandi dalam bunga memang mampu menyampaikan hasrat dan sentimen-sentimen yang tidak dapat diungkapkan secara vulgar. Jauh dari sekadar permainan kata-kata, apalagi bagi orang-orang yang gagu untuk mengutarakan cinta seperti saya, bahasa sandi di balik seikat mawar disandarkan pada pemahaman filosofis bahwa kebenaran cinta dapat diekspresikan dengan alam. Bersama lotus, mawar menjadi simbol spiritual dan hasrat manusia. Kuncup-kuncupnya yang bergelung menjadi metafora hati. Helai-helainya yang terpapar terbuka juga merupakan alegori bagi pertumbuhan spiritual anak Adam. Namun, untuk memetik kuncupnya di taman cinta, kadang seseorang dipaksa untuk mengalami banyak frustrasi dan melalui onak duri. Sampai saat ini, kendati kadang berwajah taksa, mawar tetap memiliki sisi romantis dan erotis. Bagaimana pun, ia merupakan simbol karunia Ilahi, keindahan alam, kecantikan yang tercinta, dan sekaligus menjanjikan cinta anak manusia. Tak saja menggambarkan surga di muka bumi, tapi juga merepresentasikan untaian tasbih ibadah di taman surga. Wangi mawar yang tahan lama memang memantaskan dirinya dijadikan duta cinta. Disertai harapan cinta yang terbina pun sama lamanya. Tak heran jika wanginya yang mengandung aprhodisiac begitu kuat menjadi rahasia lama berbagai perusahaan parfum, sehingga memabuk-kepayangkan bagi penciumnya. Begitulah jika cinta dideklarasikan dengan sekuntum bunga. Mau?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline