Lihat ke Halaman Asli

Abdul Haris

Hanya seorang manusia

Valerie Lie, Finalis Miss Chinese Indonesia, Membuka Suara untuk Budaya Chindo dengan Kolaborasi Bersama Michael Erdin

Diperbarui: 24 November 2023   20:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dok/Valerie Lie

JAKARTA - Dalam perhelatan Miss Chinese Indonesia, nama Valerie Lie bukan hanya mencuri perhatian karena kecantikannya, tetapi juga karena tekadnya untuk membawa suara tentang kekayaan budaya Chindo yang melekat pada lingkungannya. Dalam langkah audasnya untuk memberikan eksposur yang lebih besar terhadap identitas budaya ini, Valerie Lie telah menggandeng produser dan fotografer kondang internasional, Michael Erdin. 

Michael Erdin, yang sebelumnya telah berkontribusi pada kesuksesan 1st runner up Miss Universe Indonesia, kini berkolaborasi dengan Valerie Lie untuk menghadirkan narasi yang lebih dalam tentang warisan budaya Chindo. Kolaborasi ini tidak hanya melibatkan unsur kecantikan, tetapi juga mengeksplorasi elemen kecerdasan dan keberanian dalam menghadapi tantangan identitas budaya. 

Sebagai seorang fotografer kondang, Michael Erdin membawa perspektif internasional ke dalam proyek ini, memperkuat esensi keberagaman budaya Indonesia. Dalam pernyataannya, Valerie Lie menyatakan, "Dalam keterampilan budaya yang rumit di Indonesia, persimpangan identitas seringkali membawa kekayaan dan tantangan. Saya tumbuh di Indonesia sebagai orang keturunan Tionghoa. Dari kecil saya selalu merasa malu dengan identitasku sendiri dan selalu berusaha menyamarkan budayanya agar tidak terdiskriminasi. Suatu saat saya memutuskan untuk menerima keadaan dan diriku. Pada akhirnya belajar tentang warisan Tionghoa-Indonesia dan menemukan banyak hal yang saya banggakan. Pilihan terbesar saya datang saat saya terpilih menjadi finalis Miss Chinese Indonesia. Saya ingin menunjukkan bahwa kecantikan tidak hanya soal penampilan, tetapi juga soal kecerdasan dan keberanian menerima identitas budaya.

Proyek kolaboratif ini diharapkan akan menjadi langkah penting untuk memberikan ruang lebih besar bagi diskusi tentang identitas budaya Chindo di Indonesia. Dengan memanfaatkan kekuatan media dan networking, Valerie Lie berharap dapat merangkul lebih banyak orang untuk memahami dan menghargai kekayaan budaya yang membentuk sebagian besar identitasnya. 

Dengan demikian, kolaborasi antara Valerie Lie dan Michael Erdin bukan hanya sebuah peristiwa dalam dunia kontes kecantikan, tetapi juga sebuah upaya untuk memberikan dampak positif yang lebih luas dalam membangun pemahaman dan penghargaan terhadap keberagaman budaya di Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline