Lihat ke Halaman Asli

Abdul Mutolib

Pendidik dan pegiat literasi

Tumbuhkan Kepercayaan Diri, Lejitkan Potensi

Diperbarui: 4 Agustus 2020   07:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: meidum.com

Usianya paling senior di lingkungan kerjanya. Pimpinannya saja masih kalah senior dengannya. Keberadaanya di tempat kerja itu juga terbilang lama. Tapi tiap kali diminta memimpin satu tim dalam pekerjaan ia selalu menolak. Ia merasa tidak mampu.

Berbeda 180 derajat dengan yang satu ini. Ia masih sangat muda. Kemampuannya biasa-biasa saja. Pengalaman pun sangat minim. Ia juga terhitung orang baru di tempat kerjanya. Tapi omongannya besar. Orangnya over confident. Dalam forum-forum, gayanya ingin tampil dan selalu bertanya atau mengemukakan pendapat, tetapi cenderung garing dan tidak berkualitas apalagi berkelas.

Dua tipe kepribadian yang bertolak belakang ini sama-sama bukan opsi positif. Keduanya sebisa mungkin harus dihilangkan dari dalam diri setiap orang yang mendambakan kesuksesan dalam hidup. Tidak percaya diri atau terlalu percaya diri sama-sama menjadi penyakit mental yang menjadi penghambat kesuksesan dan penghalang kebahagiaan.

Percaya diri itu bagian dari soft skill yang sangat dibutuhkan oleh seseorang untuk meraih kesuksesan dalam banyak hal. Hal ini terkait dengan kemampuan seseorang mengatur diri sendiri atau kemampuan intrapersonal.

Percara diri dalam istilah gaul sehari-hari adalah PD (pede). Orang yang percaya diri memiliki keyakinan terhadap diri sendiri sehingga mampu menangani segala situasi dengan tenang. Tidak merasa inferior di hadapan siapa pun dan tidak merasa canggung apabila berhadapan dengan banyak orang.

Perca diri menjadi penggerak pertama dalam diri seseorang untuk menggunakan berbagai kemampuan yang dimiliki guna menghadapi berbagai rintangan dan kesulitan  dalam mewujudkan impian. Tanpa kepercayaan diri seseorang tidak akan bisa menggunakan bakat dan kemampuan yang dimilikinya. Tentu hal itu akan membuyarkan impian dan cita-cita hidupnya.

Ajaran Islam mengajarkan umatnya untuk menjadi pribadi yang percaya diri. Allah melarang orang beriman menjadi pribadi yang galauan (suka galau), minderan (suka minder), dan lemah.

Untuk itu Allah memerintahkan orang beriman untuk yakin dan berhusnuzan (berbaik sangka) kepada Allah, serta berdoa agar diberi keteguhan hati dan dijauhkan dari sifat malas dan lemah.

Allah juga mengingatkan bahwa manusia diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna, diberi potensi untuk menjadi pimimpin dan khalifah di muka bumi. Masing-masing manusia memiliki potensi dan kelebihannya sendiri yang tidak sama dengan orang lain.  

Setiap orang hendaknya fokus mengembangkan potensi dan kelebihannya. Untuk menjadi manusia sukses ia tidak perlu menjadi orang lain. Sejatinya setiap manusia adalah masterpiece atau karya besar Allah Swt.

Tapi mengapa ya banyak orang yang tidak pede atau mengalami masalah dengan kepercayaan diri?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline