Lihat ke Halaman Asli

Abdul Mutolib

Pendidik dan pegiat literasi

Berpikir Suprarasional?

Diperbarui: 2 Juni 2021   12:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengetahui istilah berpikir suprarasional (shmlool.com)

Istilah berpikir suprarasional pernah ditulis oleh Raden Ridwan Hasan Saputra dalam buku dengan judul yang sama. 

Dalam buku yang ditulis pasa tahun 2017 itu Raden Ridwan  menjelaskan cara berpikir yang tidak hanya berpijak pada hal- hal yang rasional untuk menghadapi berbagai permasalahan dan meraih kesuksesan hidup.

Kata supra sendiri dalam KBBI artinya di atas atau di luar. Sedangkan kata rasional artinya  masuk akal, logis. Sehingga secara sederhana berpikir suprarasional adalah berpikir yang tidak hanya berpijak  pada hal-hal yang bersifat logis dan masuk akal.

Raden Ridwan  menjelaskan empat cara berpikir manusia. Keempat cara  berpikir tersebut adalah sebagai berikut;

Pertama, cara  berpikir natural.  Dengan cara berpikir ini manusia dalam menghadapi masalah cenderung mengikuti pola yang sudah ada atau yang bersifat rutin tanpa ada inovasi.

Kedua, cara berpikir rasional. Yaitu cara berpikir yang sudah melibatkan nalar dan ada inovasi. Pola berpikir ini umumnya tumbuh dari hasil pendidikan dan pengembangan nalar manusia.

Ketiga, cara berpikir supranatural. Yaitu cara berpikir yang tidak biasa atau tidak natural dalam menghadapi masalah dengan meminta bantuan makhluk ghaib. Disebut supranatural karena sebenarnya pemilik pikiran ini bukan orang rasional tapi orang natural yang mencoba cara lain ketika cara biasa dianggap tidak cukup untuk menyelesaikan masalah.

Keempat, cara berpikir suprarasional. Yaitu cara berpikir orang rasional ketika menghadapi persoalan yang tidak bisa diselesaikan secara rasional, yaitu dengan meminta pertolongan kepada Allah.

Baca juga :Desa Bolang Selesaikan Mushola dengan Cara Suprarasional

Sekilas hampir sama dengan cara berpikir supranatural karena sama-sama bergantung pada yang ghaib. Namun dalam cara berpikir suprarasional pertimbangan untuk menyelesaikan masalah dengan bantuan yang ghaib adalah pertimbangan rasional. 

Hal itu  terlihat jelas dalam menentukkan Allah sebagai sumber kekuatan dan bukan makhluk yang kekuatannya bergantung kepada Allah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline