Lihat ke Halaman Asli

abdul basid

pengajar

Tim PKM LPPM UM Perkuat Pemilahan Sampah melalui Aplikasi Berbasis TPS di Desa Jatisari-SDGs 3 Good Health and Well-Being

Diperbarui: 12 Juli 2024   12:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PKM Pemilahan Sampah LPPM UM/DOK. PRI

Desa Jatisari, Tajinan - Dalam upaya mengatasi masalah pengelolaan sampah yang efektif, Desa Jatisari, Kecamatan Tajinan, berkolaborasi dengan TIM PKM LPPM Universitas Negeri Malang, memulai sebuah inovasi baru untuk memperkuat sistem pemilahan sampah melalui penerapan teknologi aplikasi berbasis TPS. Kegiatan ini dimulai pada hari Selasa, 9 Juli 2024, dan akan berlangsung hingga 24 Juli 2024.

Pengabdian kepada Masyarakat yang dipimpin oleh Abdul Basid, Ph.D, Dr. Nur Faizin, serta didukung oleh sejumlah mahasiswa, ini bertujuan untuk mengintegrasikan teknologi dalam proses pemilahan sampah, sehingga meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan sampah di Desa Jatisari. Aplikasi berbasis TPS, yang dikembangkan oleh tim dari Universitas Negeri Malang, dirancang untuk memudahkan warga dalam mengategorikan sampah yang dihasilkan dari rumah tangga dan tempat usaha setempat.

"Kami melihat pentingnya pengelolaan sampah yang lebih baik di desa kami. Dengan aplikasi ini, kami berharap warga lebih mudah dalam memilah sampah dan memahami pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan," ujar Dr. Abdul Basid saat peluncuran program.

Program ini juga mencakup serangkaian workshop dan pelatihan untuk warga, yang mengedukasi mereka tentang pentingnya pemilahan sampah dan cara kerja aplikasi. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan lingkungan hidup dan mengurangi dampak negatif sampah terhadap alam.

"warga antusias dengan program PKM Pemilahan Sampah dengan Aplikasi berbasis TPS ,"tambah Kepala Desa Jatisari. "Melalui edukasi dan penerapan teknologi, kami yakin dapat merubah perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah."

Penyampaian materi Kebersihan Desa Jatisari/dok. pri

Inovasi ini diharapkan tidak hanya memberikan solusi jangka pendek dalam pengelolaan sampah, tetapi juga menjadi langkah awal dalam transformasi Desa Jatisari menjadi model desa berkelanjutan di Indonesia yang menerapkan prinsip ekologi dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan ini juga diharapkan dapat memberikan data dan masukan berharga bagi pengabdian kepada masyarakat lebih lanjut tentang pengelolaan sampah di area pedesaan dan pengembangan aplikasi berkelanjutan yang dapat diadaptasi oleh desa-desa lain di Indonesia. (pewarta: Hadyan)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline