KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
SILA KE-5 SUDAHKAH TERLAKSANA?
Pendahuluan
Negara kita adalah negara dengan Pancasila dengan lima sila. Namun seiring berjalannya waktu, negara ini telah muncul berbagai masalah di dalamnya. Banyak hal yang berkaitan dengan Pancasila dan artikel ini saya tulis berawal dari keprihatinan saya bahwa Pancasila hanya dijadikan sebagai simbol tetapi dalam hati saya nilai-nilai Pancasila tidak berlabuh.
Sungguh menyedihkan harus hidup di negeri tercinta ini. Meskipun Pancasila merupakan kristalisasi dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia, hanya sedikit orang yang mengetahui sifat universal Pancasila.
Banyak anak muda Indonesia yang hilang semangat kebangsaannya. Dan permasalahan tersebut bermula dari ketidaktahuan anak-anak Indonesia melalui pendidikan.
Bukan karena minimnya tenaga pendidik di Indonesia, tapi karena banyak orang dari kalangan ekonomi yang konon sial menyepelekan pendidikan. Jadi yang saya maksud adalah kesejahteraan minimum rakyat. Juga masyarakat yang tinggal di pelosok, bahkan di perbatasan. Mereka tidak memiliki kualitas hidup yang baik.
Semua demi ketertiban sosial ekonomi dan kebahagiaan warga perbatasan yang terpinggirkan sebagai contoh akses pendidikan dan informasi. Konsep keadilan sosial masih belum terwujud jika masih ada masyarakat yang merasa tidak baik dan benar dalam lembaga pemerintahan.
Tujuan awalnya adalah untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur, namun pada kenyataannya pencapaian tersebut masih jauh dari yang diharapkan. Meskipun sumber daya alam Indonesia sangat makmur, itu tidak menjamin bahwa negara ini akan sejahtera bagi seluruh rakyatnya. Hanya segelintir orang yang bisa merasakan kemakmuran negeri ini yang memiliki kekuasaan dan otoritas. Banyak kendala dalam memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan sosial.
Salah satu faktor penghambatnya adalah kurangnya pemerataan. karena jika keadilan diterapkan dengan baik, maka kesejahteraan negara akan tercapai. Yang paling mengejutkan saya adalah persidangan sebuah kasus. Banyak taipan korup yang hampir miliaran rupiah, bahkan sampai triliunan dong, masih bisa menghirup udara segar, udara kebebasan.