Lihat ke Halaman Asli

Gelas Kaca

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

gelas kaca di meja itu

sendiri terpaku

duduk termenung

meratap melamun

memandang hujan yang tak berkesudahan

yang sesekali cipratannya mampu memenuhi

gelas yang memang sudah kosong itu

manusia tamak tampak meninggalkannya sendiri

setelah nafsu mereka terpenuhi

mencampakkan, meninggalkan

begitu keji

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline