Kemarin sewaktu di Jakarta penulis ngobrol ngalor ngidul tentang usaha kami, di sela perbincangan kami, saya mendengar temenku sebut saja namanya bejo (pribumi) mengatakan bahwa cowok itu sebut saja namanya kolang (dari etnis china) mau menikah dengan si kaling (sebut saja namanya demikian juga dari etnis china). kemudian saya bilang ya mungkin dia jodoh tapi temenku mengatakan bisa jadi mereka dijodohkan orang tuanya, lah.. terus kenapa? walaupun dijodohkan kalo memang itu jodohnya mau diapakan lagi?
Memang dalam hal ini ekonomi yang cowok kurang beruntung, dilihat dari kekuasaan ekonomi sang perempuan jauh lebih unggul karena lebih mandiri dan memiliki suatu usaha sedangkan si cowok walaupun belum mapan secara ekonomi tapi dia terlihat sangat sopan dan baik.
walau demikian berita yang aku dengar bahwa dalam etnis cina hubungan rumah tangga hanya sebatas status sosial, tapi dalam hal keuangan berbeda lagi, duit loe ya duit eloe jangan dibarengin dong. entah benar atau tidak bila memang demikian jelas posisi si cowok sungguh mengenaskan bagaikan budak. karena banyak kenyataan si suami dari etnis cina sering dimaki oleh istrinya yang juga dari etnis cina karena melakukan kesalahan disebabkan lemah dari segi ekonomi.
tapi yang akan saya bahas bukan itu, temenku bilang "dasar orang cina" kalo ada duitnya aja langsung mau disuruh kawin ama yang udah mapan, ternyata sewaktu ngomong demikian disampingnya ada orang cina yang lain juga, jelas aja orang cina itu cemberut, kemudian aku jawab loh kenapa memang dengan orang cina? itu namanya rasis. entah etnis apapun itu, janganlah mengatakan demikian apalagi dengan kata "dasar orang cina". saya tidaklah sok pahlawan tapi saya hanya mencegah si bejo agar tidak menimbulkan kebencian terhadap etnis tertentu. biarlah kolang kaling menjalani kehidupannya sebagia suami istri.
walaupun mereka etnis cina tapi umumnya mereka sudah tinggal sekitar satu abad atau mungkin lebih bahkan ada juga yang sudah nggak bisa menggunakan tulisan mandarin hanya bisa secara lisan saja. mereka yang lebih dari satu abad tinggal diindonesia sudah bisa disebut warga negara indonesia apapun etnisnya. bahkan etnis arab tidak pernah dipermasalahkan dan tidak pernah mendengar ada rasis.
semoga kejadian ini tidak terulang lagi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H