Lihat ke Halaman Asli

Abdu Alifah

Karyawan

Resensi Buku Aksi Massa, Menuju Revolusi Massa yang Sesungguhnya!

Diperbarui: 4 Juni 2018   13:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Judul : Aksi Massa

Penulis: Tan Malaka

Penerbit : Narasi Yogyakarta

Tahun : 2013 (Cetakan Pertama)

Tebal : 148 Hal

ISBN: 979-168-335-7

Yang menarik dari banyaknya pemikiran yang dituangkan seorang Tan dalam buku-bukunya adalah bagaimana ia merekam realitas-realitas yang sulit ditangkap oleh orang-orang lain, dan, bahkan relavan jika dibenturkan pada kenyataan paling aktual di masa kini. Tidak hanya itu, Tan adalah seorang cendikiwan (dalam definisi sebenarnya) yang cerdas dan menguasai banyak disiplin ilmu pengetahuan. Kita tentu tak akan lupa dengan Madilog-nya Tan, yang ternyata di dalamya membahas tentang Atom yang berkaitan dengan Materialisme. Saya, jujur tdak bisa membayangkan betapa cerdasnya seorang Tan ini dimasanya. Bagaimana mungkin terdapat seorang yang sangat begitu jeniusnya diantara 55 juta orang rakyat yang tak berpendidikan dan siatuasi penjajahan yang membodohkan.  

Salah satu bukunya yang mencerminkan kejeniusannya Tan adalah Aksi Massa. Buku ini tidak teba-tebal, hanya 148 halaman. Ringan dalam arti pembahsan dan, mungkin sedikit membingungkan bagi para pembaca yang jarang melahap buku-buku lawas. Sama seperti buku-buku Pram yang masih menggunakan tata-bahasa lampau dan terkesan seperti bahasa melayu. Aksi masa juga begitu. Tetapi, yang membuat kita ingin terus membaca buku ini adalah cara penulisannya yang sangat provokatif revolusioner. Karena memang buku ini adalah sekelumit pembahasan tentang seruan revolusi dan aksi massa dalam penjajahan dan dominasi kekuasaaan Belanda.

Buku ini sangat penting untuk dibaca bagi para mahsiswa aktivis manapun. Mungkin, bagi para aktivis yang sering melakukan aksi masa dan demonstrasi, akan merenungkan kembali perbuatan aksi-aksinya itu setelah membaca buku ini. Jangan-jangan, rampai aksi massa yang dilakoninya atas nama rakyat sama sekali bukan untuk rakyat, bukan untuk massa banyak. Melainkan semua itu, dalam bahasa Tan disebut sebagai Putch. Mari kita lihat apakah aksi-aksi kamisan kita adalah bagian dari aksi massa atau malah perilaku-perilaku Putch.

Putch menurut Tan adalah suatu aksi segerombolan kecil yang bergerak diam-diam dan tak berhubungan dengan rakyat atau massa yang banyak. Gerombolan Putch ini biasanya hanya membuat rancangan menurut kemauan dan kecakapan sendiri tanpa memedulikan perasaan dan kesanggupan massa banyak.

Saat gerombolan tukang Putch ini melakukan aksi, massa tidak akan memberikan pertolongan kepada mereka. Bukan karena massa bodoh dan tidak memperhatikan situasi yang tengah terjadi, melainkan karena masa hanya akan berjuang untuk kebutuhan yang terdekat sesuai dengan kepentingan mereka, baik itu kepentingan ekonomi, politik, sosial dan lain sebagainya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline