Lihat ke Halaman Asli

Abdul Rozak

Menjadi Manusia yang memanusiakan

Lumpur Hisap Maksiat

Diperbarui: 7 Mei 2022   08:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Maksiat saya ibaratkan dengan Lumpur Hisap Karena memiliki beberapa kesamaan. Intinya jangan sampai diri kita dan keturunan kita masuk dalam Lumpur hisap maksiat. Karena kalau sudah masuk terlalu dalam akan sulit untuk keluar.

Sampean punya banyak harta tapi kalau keturunan sampean sudah terperangkap Lumpur maksiat, harta sampean yang buat stabilitas ekonomi anak turun bisa habis dalam waktu singkat. 

Maksiat lain yang sering orang terjebak adalah

judi. Berapa harta yang di punya akan habis karena sudah masuk perangkap Lumpur hisap ini.

Sama halnya perangkap Lumpur hisap maksiat lain seperti : cinta buta, narkoba, miras, korupsi, curang dll memiliki daya hisap dan bentuk warna yang berbeda beda. Hati-hati!

Kalau masih sebentar di pinggir Lumpur hisap

 atau  di pinggir Lumpur hisap yang dangkal masih tidak sulit untuk menarik keluar. Tapi yang sudah terperosok/terhisap terlalu dalam itu yang

kalau sudah terjerumus ngangkat nya pakai alat artinya butuh efforts yang sangat besar.

Cara membentingi dari maksiat tentu harus mengenali maksiat itu seperti apa dan bagaimana dampak buruknya kemudian belajar dari orang orang yang pernah tersedot lumpur hisap maksiat, baik yang selamat maupun tidak.

Kemudian proteksi diri dengan alat pengaman dari lumpur maksiat seperti tali iman dan Grappling hook ihsan dll.

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline