Asumsi & Apriori dalam Bahasa Psikologi : jumping into conclusion, Dapat info sepotong lalu berkesimpulan utuh.
Melompat ke kesimpulan adalah istilah psikologis yang merujuk pada hambatan komunikasi di mana seseorang "menilai atau memutuskan sesuatu tanpa memiliki semua fakta; untuk mencapai kesimpulan yang tidak beralasan" Seperti cerita 3 orang buta & gajah yang mengambil kesimpulan berdasarkan fakta/data parsial.
Orang2 termasuk saya, lebih suka menggeneralisasi/apriori/berkesimpulan tanpa melihat fakta/menjudge.... soalnya lebih mudah lebih simple & praktis hehe... walaupun ndak baik. Asumsi & Apriori adalah salah satu hal yang memicu konflik.
Dalam Skripsi : ada pendahulu, rumusan masalah, pendekatan, teori, telaah Pustaka, pembahasan, analisa baru kesimpulan. Kalau buat skripsi langsung Kesimpulan ya tanda langsung di coret dosen atau di bakar mungkin hehe....
Pebriani Utaminingsih dalam tulisannya yang bertajuk "Cara Membuat Kesimpulan" ada 2 jenis : Inferensi adalah kesimpulan berdasarkan referensi (rujukan yang digunakan), tidak melibatkan data secara langsung. Sedangkan implikasi adalah kesimpulan yang melibat data.
asumsi adalah anggapan yang belum terbukti kebenarannya dan memerlukan pembuktian secara langsung. Apriori adalah pengetahuan yang ada sebelum bertemu dengan pengalaman. Semua batas dasar percaya. Kepercayaan & kebenaran yang saling Beririsan disebut pengetahuan. Dalam Sosial misal saya percaya kalau si A orang Dermawan kata orang2 setelah saya temui dan teliti memang Si A Dermawan. Kepercayaan & kebenaran inilah yang disebut pengetahuan, pengetahuan tentang si A.
5 Alasan kita tidak berhak menilai dan menghakimi (berapriori & berasumsi) atas hidup orang lain :
Kita tidak tahu apa yang sudah mereka lewati
Belum tentu kita bisa menjalani hidup mereka
Belum tentu kita lebih baik
Hidup mereka bukan milik kita