Lihat ke Halaman Asli

Abdul Rozak

Menjadi Manusia yang memanusiakan

Menjadi Manusia Rata-rata

Diperbarui: 28 Februari 2022   08:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Saya searching materi tentang judul ini kok yang ditampilkan terkait kiat sukses menjadi manusia DIATAS rata-rata. Apa kurang tepat masukin keyword atau Google yang enggak peka...

Hampir Setiap orang ingin menonjol/diatas rata-rata karena memang dalam hierarki Maslow masuk kategori self-esteem/rasa ingin diakui, dihormati, dihargai. Faktanya dalam piramida global struktur manusia, tentu kalangan elit/diatas rata-rata jumlahnya sangat sedikit. 

Manusia rata-rata adalah manusia yang secara potensi tidak menonjol. Sebutan di atas rata-rata, dan di bawah rata-rata itu selalu butuh adanya pembanding. Sampean ranking 1 di SD, belum tentu dapat ranking 1 di SMP. SMA misalnya dapat ranking 1, ketika bersaing di negara majupun ada kemungkinan tak mendapatkan ranking 1 (ini contoh dlm pendidikan, sampean bisa qiyaskan dlm jabatan, kekayaan, body-goal, dll). 

Kalau ingin menonjol/diatas rata2 tanpa berkembang ya berada dizona nyaman saja seperti katak dalam tempurung atau seperti ikan besar dikolam kecil.

Orang dengan kecenderungan self-centric/biasa di puji, biasa menjadi yang diatas rata2 kemudian ketika bertemu dengan lingkungan elit & ternyata menjadi manusia rata-rata atau dibawah rata2 tentu bila tidak bisa beradaptasi yang terjadi adalah depresi, kecewa dan muatan emosi negatif lain.

Cara agar terbiasa dan dapat beradaptasi dengan situasi diatas seperti yang biasa dibicarakan tapi jarang/lupa dilakukan yaitu syukur... 

Sisi positif mindset menjadi manusia rata-rata bisa terhindar dari perilaku riya'. Karena dengan menjadi manusia rata-rata akan terbebas dari sombong, bukankah diatas langit masih ada langit, diatas (manusia diatas rata-rata) ada yang lebih diatasnya diatas (manusia diatas rata-rata) dst. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline