Sumbersari, Jember (14/8) - Literasi merupakan kemampuan berbahasa seseorang (menyimak, membaca, dan menulis) untuk berkomunikasi dengan cara yang berbeda sesuai dengan tujuannya. Kemampuan literasi membaca merupakan kemampuan dasar yang harus dikuasai peserta didik karena merupakan penentu keberhasilan dalam kegiatan belajar. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan membaca siswa, baik faktor dari dalam maupun faktor dari luar. Salah satunya motivasi dan bahan bacaan, motivasi merupakan faktor yang cukup besar mempengaruhi kemampuan membaca, apabila seseorang tidak memiliki motivasi maka akan mengakibatkan enggan membaca, sedangkan yang memiliki motivasi tinggi akan memiliki dorongan yang cukup kuat untuk membaca.
Adanya pandemi COVID-19 ini membuat kegiatan pendidikan baik formal maupun non formal tidak dilakukan di gedung sekolah. Hampir seluruh instansi pendidikan sekolah dasar baik negeri maupun swasta mau tidak mau harus melakuan pembelajaran secara online atau daring berdasarkan arahan pemerintah. Hal ini mengakibatkan peserta didik pada tingkat sekolah dasar kurang maksimal dalam melakukan pembelajaran di rumah, karena yang normalnya di sekolah selain belajar di kelas juga dapat berkomunikasi langsung dengan tenaga pendidik dan melakukan kegiatan ekstrakurikulernya.
Maka problematika yang dialami adalah berkurangnya tingkat literasi sejak dini dikarenakan kurang maksimalnya kegiatan belajar peserta didik sekolah dasar serta kesadaran dari orangtua dalam memotivisasi anaknya agar terbiasa untuk membaca. Selain itu juga peserta didik dihadapkan oleh media pembelajaran digital yang dapat diakses melalui hp atau laptop yang mengakibatkan mereka sering berinteraksi dengan gadget, maka apabila anak tersebut tidak dibatasi, mengakibatkan kecanduan dan malas belajar.
Berdasarkan beberapa narasi di atas, saya Abdurrahman Azzam, mahasiswa program studi Agribisnis Universitas Jember, melalui Gerakan Literasi Insan Cendekia memiliki dua program utama pada kegiatan KKN Back to Village III yaitu: program pendampingan belajar secara berkelompok di masa pandemi memberikan kemudahan siswa untuk melaksanakan pembelajaran di luar jam sekolah, sehingga siswa akan lebih fokus dan tidak mudah bosan untuk mengulang pelajaran. Selain itu juga membantu siswa agar mandiri dalam menyelesaikan permasalahan dalam penugasan. Selain untuk membangun budaya literasi siswa, juga terdapat program pemantapan literasi keislaman yang terdiri dari pemantapan dalam membaca Al-Qur'an dengan tartil dan edukasi pengetahuan islam yang dimana selain KBM sekolah, siswa juga dapat wawasan baru tentang agama islam yang nantinya nilai-nilai yang diajarkan dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari.
Program tersebut dirancang dengan tujuan untuk membangun dan mengembangkan budaya literasi pada siswa sekolah dasar. Penyampaian materi pembelajaran yang menarik dan asik dapat membantu siswa dalam memahami materi. Selain itu juga memberikan pengarahan kepada siswa agar terbiasa membaca suatu narasi dan memahaminya untuk menyelesaikan persoalan dalam mengerjakan tugas. Penyampaian materi tersebut terdiri dari beberapa muatan mata pembelajaran yang terdiri dari: Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Praktik Penggunaan Microsoft Office Word.
Mata pembelajaran tersebut dirangkum dari beberapa tema, yaitu: Lingkungan dan Manusia, Lingkungan dan Manfaatnya serta Pentingnya Literasi Media di Era Digital. Program kedua yaitu Literasi Wawasan Keislaman dengan penyampaian materi: Praktik Sholat dan Wudhu, Hafalan Do'a Harian 1 dan Hafalan Do'a Harian 2. Hafalan Hadits Pendek, Pemantapan Makharijul Huruf dan Materi Hukum Nun Sukun dan Tamwin. Program kerja ini dilaksanakan sebanyak 2 kali dalam seminggu sehingga total kegiatan KKN sebanyak 4 kali dalam seminggu.
Adapun metode yang digunakan pada kedua program kerja saya adalah bimbingan dan mengajar yang terdiri dari penyampaian materi, praktik dan evaluasi materi yang disampaiakan. Kegiatan ini memiliki beberapa tahapan yaitu: proses perizinan pelaksanaan kegiatan KKN kepada Bangkesbangpol dan Kelurahan, selanjutnya proses survey lokasi dan sasaran KKN yang akan dituju. Kemudian adalah berkomunikasi dan sosialisasi maksud dan tujuan KKN serta rencana program kerja yang akan dilaksanakan kepada ketua RT 03 yaitu bapak Zainal Arifin dan bu Umi selaku pengelola TPA serta orangtua siswa yang akan menjadi tujuan kegiatan KKN.
Implemetasi kegiatan dari program kerja saya selama periode KKN Back to Village III ini adalah sebanyak 11 kali pertemuan kegiatan yang dilakukan secara kontinyu dari 2 program utama yang direncanakan. Antusiasme sasaaran program kerja ini yang terdiri dari siswa kelas 4 hingga 6 SD pada program Belajar Mandiri Asik dan Sehat dengan total 5 anak sebagai sasaran dan pada program Literasi Wawasan Keislaman serta Pembelajaran Al-Qur'an yang bekerjasama dengan TPA yang bertempat di Masjid Ar-Rahman Jl. Sumatra IX, Kelurahan Sumbersari, Kabupaten Jember.