Lihat ke Halaman Asli

Wacana Susunan Kabinet Prabowo

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14003308471556350621


HATTA SEBAGAI CAWAPRES
Beberapa waktu lalu saya usulkan Prabowo mempertimbangkan Koalisi dengan PAN dan menggaet Hatta Raja sebagai pasangannya. Ternyata minggu lalu sudah dideklarasikan. Bagus, selamat. Pasangan yang kuat, pemimpin berwibawa dan punya cita-cita dengan pendamping yang berpengalaman dalam pemerintahan. Cocok untuk Indonesia yang ingin membuat lompatan besar.

ICAL DAN GOLKAR

Tepat sekali Prabowo menampik ajakan Ical, karena Ical adalah Kartu Mati yang justru akan menurunkan elektabilitas nantinya. Golkar sendiri akan terpecah belah akibat kegagalan dalam Pileg. Pasti ada sejumlah suara ke lumbung Prabowo.
HATTA, PAN, DEMOKRAT DAN SBY FAKTOR

Dengan digaetnya Hatta sebagai Cawapresnya Prabowo, Hatta akan menjembatani koalisi Gerindra, PAN, dan Demokrat karena adanya keharmonisan kedua partai saat mendukung pemerintahan SBY dan adanya kekerabatan Hatta dengan SBY.Jangan lupa, bahwa sekalipun Partai Demokrat sudah merosot pamornya akibat beragai kasus Korupsi, namun sebagian rakyat Indonesia masih percaya bahwa SBY sebagai person adalah tokoh pemberantas korupsi yang diantaranya terbukti dia tidak melindungi pimpinan Partai Demokrat yang terlibat pidana korupsi bahkan juga besannya. Pada Pileg yang lalu, terbukti juga bahwa faktor SBY masih mampu menahan kemerosotan lebih parah perolehan suara Demokrat. Jika SBY kelak ikut berkampanye untuk koalisi Prabowo - PAN, maka pasti ada SBY Effect terhadap perolehan suara pasangan Prabowo-Hatta.

KOALISI DENGAN PKS

Segera setelah Pileg selesai, Anis Matta menyatakan bahwa koalisi partai islam belum memungkinkan. Sekarang PKS menyatakan berkoalisi dengan Gerindra dan mendukung Prabowo. Bagus juga, karena diantar sedikit parpol yang memiliki kader loyal adalah PKS sehingga dapat diyakini akan ada sumbangan suara Prabowo. Namun kelak jika menang, Prabowo harus hati-hati dan belajar dari pengalaman Demokrat ketika menggalang koalisi dengan PKS pada era SBY. Sebagai karakteristik khas warga PKS, mereka akan tetap mengambil manfaat sebanyaknya tetapi enggan mendukung kebijakan Prabowo jika dinilai berdampak negatif pada popularitas PKS. Sikap PKS yang selalu ingin di depan juga yang menjadi salah satu faktor kegagalan Amien Rais menggalang koalisi partai Islam beberapa waktu lalu, di samping sudah banyak yang kenal siapa sebenarnya Amien Rais sehingga kini sudah tidak populer lagi. Diantarapenyebab tidak tertarik kepada gagasan Amien Rais karena belajar dari kisah Poros Tengah ketika mengusung Gusdur yang kemudian dia juga yang menggusurnya.

LEBIH MUNGKIN JIKA TIGA CALON

Jika kandidat Presiden ada 3 orang termasuk ARB, maka persaingan akan lebih seru dan peluang Prabowo di putaran kedua lebih besar ketimbang 2 putaran. Karena suara yang pada putaran pertama diberikan kepada ARB akan terpecah dan memungkinkan munculnya pemilih yang beprinsip “ Asal Tidak PDIP” mengingat sejarah hubungan PDIP dengan Golkar yang pernah kurang akrab. Hal yang sama juga bisa terjadi pada pemilih Nasdem, karena sebagian dari mereka juga mantan pendukung Golkar. Bagi kelompok pemilih yang terakhir ini juga ada yang cenderung “Asal Tidak PDIP” Kecuali jika Cawapresnya Jokowi adalah JK atau Akbar Tanjung yang juga Golkar dan masih populer di kalangan mereka.

STRATEGI KAMPANYE


Jangan sekali-kali mengunakan kampanye negatif kepada Jokowi dan pasangannya karena justru akan menambah enerji positif buat dia seperti ketika Jokowi dan Ahok memenangkan Pilgub DKI Jaya. Saya usulkan gunakan rencana susunan kabinet sebagai salah satu bahan kampanye dan sekaligus menggalang koalisi besar dengan berharap pada dukungan pemilih yang pada Pileg lalu memberikan suaranya kepada; Hanura, PBB, PKPI, dan tentu saja sebagian dari PPP pendukung SDA. Berikut tokoh dari partai yang punya track record kemampuan baik untuk dijadikan anggota kabinet Prabowo kelak karena dapat diharapkan akan memberikan sumbangan suara ke Prabowo.


  • ·Menko Kesra: Hari Tanu Sudibjo (Hanura)
  • ·Mendagri: Ahmad Heryawan (PKS/Gubernur jabar)
  • ·Menko Ekonomi: Gita Wirawan (Demokrat)
  • ·Menpan-RBI: Dahlan Iskan (Demokrat)
  • ·Mehankam: Sutiyoso (PKPI)
  • ·Mensesneg: Yusril Ihza Mahendra (PBB)
  • ·Jaksa Agung: Abraham Samad (Ketua KPK diserahkan kepada Busro atau Bambang)
  • ·Mendikbud: Fasli Jalal (Kepala BKKBN, Birokrat Berpengalaman).
  • Menag : Surya Dharma Ali
  • ·Sisanya diisi oleh teknokrat dari Gerindra dan PAN.
  • ·Jubir Presiden: Johan Budi (Jubir KPK)
  • Selain itu dibentuk Watimpres yang beranggotakan para mantan Presiden dan Wapres dengan ketuany Tri Sutrisno.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline