Lihat ke Halaman Asli

Kebesaran sang Emansipasi Wanita, Kartini

Diperbarui: 21 April 2023   11:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Potret gambar RA Kartini (sumber: Tribunnewswiki.com)

Kebesaran Sang Emansipasi Wanita, Kartini

Hari Kartini diperingati setiap tanggal 21 April. Secara historis, Hari Kartini dinobatkan sesuai dengan tanggal kelahiran RA. Kartini. Siapa yang tak kenal dengan RA. Kartini? RA Kartini lahir di Jepara, 21 April 1879. Kartini lahir dari pasangan Raden Mas Sosroningrat dan Mas Aden Ngasirah. Kartini merupakan anak pertama dari 7 bersaudara.

Pada tahun 1885 Kartini bersekolah di ELS (Euroesche Lagere School) atau setara dengan sekolah dasara (SD). Pada saat itu hanya orangtua yang punya posisi tinggi di pemerintah dan kaum bangsawan yang bisa bersekolah di ELS. Di sana ia banyak mendapatkan banyak pengetahuan, salah satunya pelajaran Bahasa Belanda. Selepas dari SD, Kartini tidak melanjutkan ke jenjang berikutnya. Dia harus tunduk pada perintah sang ayah dan budaya yang bertumbuh di kalangan masyarakat, bahwa anak perempuan harus diam di rumah dan menunggu saatnya untuk menikah.

Setelah berhenti sekolah, dia banyak menghabiskan waktu di rumah membaca buku dan menulis surat untuk teman-temannya di Belanda dan Eropa. Ketekunan Kartini dalam membaca dan menulis buku menambah ketertarikannya terhadap kemajuan berpikir para perempuan Belanda. Bergerak dari situlah Kartini memiliki keinginan untuk membuat kehidupan perempuan Indonesia menjadi lebih maju.

Menurut pandangannya perempuan tidak selalu harus di dapur. Perempuan juga harus memiliki ilmu dan pendidikan. Sejak saat itu Kartini memutuskan untuk mengajar anak-anak maupun perempuan. Kartini meninggal saat berusia sangat muda yakni 25 tahun pada 1904, namun pemikirannya agar perempuan Indonesia bisa maju tidak berhenti sampai disitu. Pada tahun 1911 teman Kartini, yakni Mr. JH Abendanon mengumpulkan surat-surat yang pernah ditulis oleh Kartini yang dikirimnya untuk teman-temannya di Eropa dan Belanda. Ini merupakan cikal bakal terbitnya surat yang kemudian dijadikan sebagai buku dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang atau Door Duisternis tot Licht yang kemudian diterbitkan oleh Balai Pustaka 1922.

Buku tersebut mengungkapkan buah pemikiran Kartini yang ingin perempuan Indonesia memiliki kebebasan agar maju, walau dalam budaya yang berkembang saat itu perempuan tidak bisa melakukan banyak hal dan tidak bisa menempuh pendidikan. Perjuangan Kartini terhadap pendidikan dan kemajuan perempuan Indonesia mendapat apresiasi dari presiden Soekarno dan menobatkan Kartini sebagai pahlawan kemerdekaan nasional serta setiap tanggal 21 April diperingati sebagai hari Kartini.

Di era saat ini perempuan-perempuan Indonesia sudah mampu menunjukkan kualitas dan kapasitasnya. Perkembangan dan kemajuan perempuan Indonesia terjadi dalam semua bidang pekerjaan mulai dari pemerintahan, ekonomi, inspirasi, media dan pers, perikanan, perhotelan, bisnis, bank, dll. Beberapa nama-nama perempuan tersohor yang memiliki pengaruh yang besar di Indonesia adalah Megawati Soekarno Putri, mantan presiden Indonesia yang kelima dan merupakan presiden pertama wanita Indonesia. Contoh lain seperti Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan RI yang memiliki kompetensi dan keahlian di bidang keuangan. Ada Najwa Shihab di bidang pers dan media. Ada Merry Riana dalam bidang inspirasi dan motivasi.

 Betapa perempuan Indonesia sudah berpikiran maju dan memiliki andil yang besar dalam pembangunan bangsa ini.
Era 4.0 sudah menjadikan perempuan dan laki-laki memiliki posisi yang sama dalam menempuh apapun. Kesetaran gender pun sudah digaungkan dimana-mana. Bahwa siapapun bisa menjadi sukses dan membidangi suatu bidang atau pekerjaan. Tidak ada lagi pembeda, semua memiliki kebebasan dan memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh impian dan kesuksesan.

Selamat Hari Kartini untuk seluruh perempuan Indonesia, untuk Ibu dan saudara dan orang-orang tersayang. Semoga ketekunan dan kegigihan tetap selalu membara, dan satu hal yang penting siapapun bisa menjadi apapun. Tetap semangat, semoga semangat Kartini selalu melekat di hati punggawa perempuan Indonesia.

Sibolga, 21 April 2023

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline