Kenangan Bersemai dalam Derai Hujan
Setitik hujan mengempas di ujung jalan
Berikan dinginnya rasa buah kenangan
Kenangan dulu bersemai dengan titik-titik rintik hujan
Berganti haluan seakan pengen dikenang lagi
Hujan beri pelipur rasa tersendiri
Pengingat dalam suasana yang mulai membatu
Mengeras seakan telah terkutuk oleh masa
Seakan hujan juga beri aksi tuk menambahi
Tetes hujan mengangga
Bagai kubangan yang dalam kosong
Beri simbol untuk kuburkan rasa
Semua telah tak tersiram lagi
Hujan pemberi rasa manis
Seakan menyapa hariku dengan tegarnya
Beri senyuman iringan seperti pelangi
Sejuk ketika kita memandang
Beri kemantapan rasa di dalamnya
Hujan mengapa kini ketika deraimu datang
Seakan aku teringat akan dia yang dulu menyapa
Tentang dia yang dahulu bersemayam
Bersama sang pengikat insan merajuk asa bersama
Nan alam raya menggelagar
Badai petir saling menyambar
Seakan masa-masa akhir akan hinggap
Menguak semua kejam dunia pada kisahku
Hujan mengapa semenjak saat itu aku mulai membencimu
Kau tak lagi seperti dahulu yang beri ketenangan
Kau sudah lama berubah
Kau mengingkari semua janji yang telah terabsah
Kau saksi akan sebuah masa indah
Di langit putih abu-abu yang tak sirna
Tersurat indah untuk dikenang
Senandung lagu beriring tangis
Derai air mata yang tak mengais pergi
Tetap merasa ketika hujan datang
Sunyi derai tiap waktu
Bergegas mengingat seakan kamu masih ada
Jauh tak terselubung dari hati
Takkan bisa pudar sebuah sejarah di kala rintik hujan
Rintihan tangis dan tawa pernah berkiprah
Kecup rasa menguak pedih
Buka segala rasa hangat menderu di hati