Lihat ke Halaman Asli

Tanggo Saratus (Antologi Scene 07)

Diperbarui: 9 Februari 2023   12:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ratusan Anak Tangga di Tanggo Saratus (Sumber: Khendil.com)

TANGGO SARATUS

Sore itu membawa kita ke sana
Tempat yang sangat indah di Bukit Tanggo Saratus
Tersimpan makna di baliknya bahwa untuk menempuhnya harus menjajaki anak tangga
Kita memulai dari tangga terendah
Memulai tekad untuk menaikinya hingga puncak
Kau yang kunilai orang yang cukup kuat
Mampu menaklukkan tangga-tangga itu
Entah karena dirimu penduduk asli kota itu
Hingga malu rasanya kalau harus menyerah
Atau memang karena dirimu penakluk yang sejati

Di tengah ratusan anak tangga itu kita berhenti
Sekedar menghela napas agar tak terhenti
Aku menghirup benar-benar udara yang cukup segar itu
Bukit Tanggo Saratus yang dinaungi banyak vegetasi
Serasa kita bertualang ke alam bebas

Kita melanjutkan ke puncak yang hanya bersisa separuhnya
Dengan canda dan tingkah usil mewarnai kisah itu
Tak terasa juga kita sampai ke puncak Tanggo Saratus.
Menghela nafas lega mampu berada dititik tertingginya.

Terdapat bangunan bersejarah di sana
Bangunan tua yang jadi saksi perjuangan kemerdekaan
Kokoh dan cukup besar di sana
Tentang Sibolga yang pernah menjadi Ibukota Keresidenan Tapanuli

Betapa banyaknya sejarah yang harus digali untuk dapat menceritakannya dengan detail
Namun ini bukan tentang fokus sejarah
Ini tentang perjalanan kami berada di puncak Tanggo Saratus
Dengan sejuta keindahan dan kepuasan batin
Kita sangat benar benar menikmati momen itu

Tentang Tanggo Saratus yang memiliki berbagai bangunan tempat singgah
Tempat duduk yang sangat nyaman memandang keindahan Pantai Sibolga
Ditemani dengan sang puan dalam perjalanan itu
Sempurna dan harus sangat membekas kenangan itu

Angin yang berdesir sejuk menghangatkan latar
Tentang semua cerita yang tak ada rahasia
Perjalanan hidup dan cerita apapun menjadi teman kita
Kita yang saling mendengarkan dan menanggapi
Tentang ilmu take and give yang seutuhnya

Aku mengenangmu Tanggo Saratus
Dengan berselipkan sang Puan yang menemani
Tentang sebuah perjumpaan dan mengukir momen di sana
Kami kini sudah dalam jalan masing-masing
Namun menjajakinya aku masih sempatkan
Tentang cerita, kisah dan kenangan yang tinggal di sana

Tanggo Saratus Kota Sibolga (Sumber: Triptrus com)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline