Lihat ke Halaman Asli

Muhamad Abdi Setiawan

On S'engage Et Puis Au Voit

Proficiat Letjen TNI Dr (HC) Doni Monardo!

Diperbarui: 1 Juni 2021   16:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Letjen TNI Dr (H.C) Doni Monardo https://bnpb.go.id//uploads/new/news/2aLwC9zNe4xU.jpg

Nama Doni Monardo tak asing lagi ditelinga kita sebagai Kepala BNPB dan Ketua Satgas COVID-19. Pada Sabtu (27/3), Letjen Doni mendapatkan Gelar Doktor Kehormatan dari IPB University dalam Bidang Tata Kelola Lingkungan . Sebelum menjabat sebagai kepala BNPB dan Ketua Satgas Covid-19, mungkin sedikit diantara kita yang tahu rekam jejak dari Letjen Doni. Satu hal yang paling ingat tentang Letjen Doni bagi penulis adalah saat beliau menjadi Pangdam Siliwangi, yang mana pada saat itu diberikan mandat untuk mulai menjalankan Program Citarum Harum bersama Kementerian Koordinator Kemaritiman, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Polda Jawa Barat.]

Sedikit bercerita terkait Citarum Harum yang pernah dikomandoi Letjen Doni sebagai Pangdam, saya pernah ikut dan berpartisipasi dalam Program KKN IPB University pada Tahun 2018 yang lalu. Bagaimana peran TNI dalam menyukseskan Citarum Harum ini patut diacungi jempol, tentu ini tidak lepas dari peranan Letjen Doni Monardo dalam posisinya sebagai Pangdam kala itu. Dapat kita saksikan Citarum kini sudah mulai membaik. Menurut ulasan yang ditulis Website Resmi Provinsi Jawa Barat (https://jabarprov.go.id/index.php/news/40920/2021/01/13/Kondisi-Air-Sungai-Citarum-Terus-Membaik) dimana memasuki tahun ke-4 Program Citarum Harum berjalan status Sungai Citarum yang dahulunya tercemar berat kini masuk dalam kategori tercemar ringan, benih ikan yang disebar kini sudah bisa survive.

Namun ternyata, sebelum menjadi Pangdam Siliwangi Letjen Doni sudah sangat concern di sektor lingkungan khususnya penanaman pohon dan pengembangan budidaya bibit pohon langka. Seperti yang dijabarkan beliau saat mempresentasikan orasi ilmiah nya dihadapan Rektor IPB dan dihadiri oleh Menko PMK Muhadjir Effendy serta Wakil Menteri LHK Alue Dohong, bahwa pengalamannya sebagai prajurit yang keluar masuk hutan membuat beliau menjadi mengetahui banyak jenis pohon dan jenis pemanfaatannya. Hal ini yang membuat beliau terpacu untuk menanam pohon sesuai dengan jenisnya ditempat yang sesuai. Dan dari sini pula Letjen Doni menjalin kedekatan dengan masyarakat sehingga setiap programnya mampu menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat dan bahkan pada saat berdinas di Maluku, Letjen Doni mampu menjadi penengah dalam perselisihan yang terjadi disana.

Jabaran cerita diatas menunjukkan bahwa Jiwa Leadership Letjen Doni Monardo tak perlu diragukan lagi, beliau tegas dengan bawahannya dengan membakar semangat seperti yang pernah ia lakukan saat menajdi Pangdam Siliwangi, beliau mengatakan lambang Pangdam Siliwangi yang semula Maung dapat berubah menjadi Meong karena tidak tegas dalam menjalankan program Citarum Harum. Beliau juga humanis dalam melakukan pendekatan ke berbagai elemen baik ke pejabat negara hingga lapisan masyarakat keseluruhan. Ditambah lagi dengan jabatan yang dipikulnya sebagai Ketua Satgas Covid-19 membuat penulis berpikir Letjen Doni menjadi Kepala BNPB dengan beban tugas terberat semenjak lembaga ini berdiri, ditambah dengan penananganan bencana yang terjadi di beberapa titik di Indonesia yang harus segera dilaksanakan. Akan tetapi, Nama Letjen Doni Monardo per 1 Juni ini mungkin tidak akan menghiasi televisi atau kanal media lain untuk memperbarui berita terkait Covid-19 atau info kebencanaan lainnya karena telah memasuki masa purna tugas. Meskipun demikian, Letjen Doni telah memberikan sebuah legacy yang begitu luar biasa bagi negeri baik sebagai Kepala BNPB maupun Prajurit TNI. Beliau layak dan pantas mendapatkan Doktor Kehormatan dari IPB atas sumbangsih dan dedikasinya bagi negeri semoga muncul sosok penerus layaknya Letjen Doni Monardo.

Proficiat Dr (H.C) Letjen Doni Monardo !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline