Lihat ke Halaman Asli

ABDI RAHMANDA

Mahasiswa

Tradisi Ningkuk Acara Bujang Gadis Sumsel

Diperbarui: 16 Juni 2023   18:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tradisi ningkuk'an merupakan hasil budaya nenek moyang masyarakat Sumatera Selatan. Tradisi ningkuk'an muncul sejak zaman dahulu dan dilakukan pada saat acara resepsi pernikahan oleh bujang dan gadis  atau dikenal dengan sebutan acara muda-mudi. Ningkuk'an biasanya dilakukan bujang-gadis dalam rangka perpisahan dengan salah satu teman mereka yang akan berumah  tangga dan biasanya dilaksanakan malam hari sesudah acara ijab qabul. Pada pelaksanaan ningkuk'an para bujang dan gadis mempersiapkan tempat yang akan dijadikan tempat ningkuk'an satu hari sebelum acara dimulai. Tempat ningkuk'an biasanya dilaksanakan di dalam rumah atau di halaman rumah  dengan tikar yang membentang dengan diiringi alunan musik dan selendang.

Ningkuk'an merupakan berkumpulnya bujang-gadis dalam rangka perpisahan dengan salah satu teman mereka yang akan berumah tangga sekaligus ajang mencari jodoh.

Di setiap daerah-daerah tradisi ningkuk'an  mempunyai bahasa dan ciri khas yang berbeda-beda, sehingga mempengaruhi penyebutan nama tradisi tersebut. Seperti halnya penyebutan selendang berjalan di daerah Empat Lawang, di daerah Banyu Asin muda mudi sedangkan di daerah Ogan Komering Ulu Timur lempar selendang.

Pelaksanaan ningkuk'an dengan menggunakan 2 (dua) buah selendang, dua (2) buah gelas atau piring,beras serta diiringi alunan musik yang dianggap populer  dikalangan bujang gadis, doa bersama dan dilanjutkan makan bersama di rumah yang melaksanakan acara ningkuk'an.

Dalam proses pelaksanaan ningkuk'an dibuka oleh ketua bujang dan gadis dengan menunjuk seseorang untuk menjadi operator. Setelah ketua bujang membuka acara dengan sedikit pantun, kemudian ketua bujang menunjuk perwakilan dari bujang maupun gadis untuk memegang selendang yang telah terikat oleh gelas atau piring dan beras, setelah itu operator membunyikan alunan musik yang lagi populer dan gemari kalangan bujang dan gadis. Setelah musik di bunyikan, maka bujang dan gadis yang diberi selendang, memberikan selendang kepada bujang dan gadis secara berpasang-pasangan yang mereka sukai. Apabila alunan musik berhenti, bujang dan gadis yang memegang selendang akan mendapatkan hukuman berupa berbalas pantun, betembang, bernyanyi, berjoget dengan iringan musik, memperkenalkan diri, mencari seseorang yang disukai dan lain-lain.

Tujuan dari tradisi ningkuk'an ini adalah berkumpulnya bujang dan gadis untuk menghibur keluarga dan kedua pengantin, tujuan ningkuk'an adalah untuk memberikan kemudahan bagi bujang dan gadis untuk mencari sahabat sekaligus mencari pasangan (ajang pencarian jodoh), sebab tidak menutup kemungkinan setelah acara ningkuk'an selesai para bujang dan gadis yang berkenalan di acara ningkuk'an menjalin persahabatan, pacaran dan bahkan hubungan  kejenjang pernikahan.

Pelaksanaan ningkuk'an biasanya dilakukan pada malam hari setelah acara ijab qabul. Waktu pelaksanaan tradisi ningkuk'an ini biasanya dilakukan pada saat malam resepsi pernikahan. Alasan ningkuk'an dilaksanaakan pada malam resepsi pernikahan yaitu untuk menghibur keluarga dan mempelai pengantin serta  sekaligus perpisahan  terhadap teman-temannya karena akan berumah tangga. Pelaksaan ningkuk'an dimulai dari pukul 20:30 sampai pukul 24:00.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline