Lihat ke Halaman Asli

Abdi Husairi Nasution

TERVERIFIKASI

Penulis lepas, filatelis, numismatis, serta penggiat lari dan sepeda.

Hukum Memang Buta

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1310264887403164835

Hukum memang buta. Hukum yang disimbolkan dengan patung dewi keadilan (lady of justice) yang matanya ditutup dengan sehelai kain memang bermakna denotasi. Hukum memang benar-benar tak melihat keadilan. Simbol hukum tak lagi bermakna konotasi. Secara ideal, simbol hukum yang dilambangkan oleh lady of justice tersebut dimaknai sebagai wujud persamaan dalam hukum. Hal ini berarti, hukum tidak membedakan antara satu orang dengan orang lain. Hukum tak membedakan orang atas dasar agama, suku, golongan, dan status sosial maupun ekonomi. Jadi, sudah seharusnya hukum mendengarkan kedua belah pihak yang bersengketa dengan mempertimbangkan bukti-bukti yang ada. Oleh karena itu, sebuah keputusan harus berdasarkan fakta-fakta yang disampaikan. Sayangnya, hukum tak mampu lagi melihat keadilan. Konsep hukum yang ideal itu hanya tinggal angan-angan dan cita-cita para pencari keadilan hukum. Ironisnya, konsep hukum yang ideal itu pun tak lagi menjadi primadona bagi para penegak hukum. Hukum lebih berpihak kepada para pemilik modal, para pemilik uang, para pemilik kekuasaan, dan para penegak hukum atau yang memiliki akses secara langsung pada hukum. Walau secara de jure hukum tetap menjadi sesuatu yang ideal, namun secara de facto hukum sudah melenceng dari rasa keadilan. Hukum de facto tak menyisakan tempat bagi hukum de jure yang disusun demi terlaksananya konsep hukum yang ideal tadi. Sungguh miris rasanya, hukum tak bisa menyentuh Tante Nunun, Om Nazar, dan para koruptor lainnya. Mereka pun masih bisa berlenggang di luar sana. Mereka tak terpengaruh dengan hiruk pikuknya hukum yang berlangsung di Republik ini. Jabatan, kekuasaan, dan uang memang sangat berperan bagi mereka. Tanpa itu saya yakin, nasib mereka juga  akan sama dengan Mbak Prita, Dian dan Randy, Nek Minah yang dituduh nyolong tiga buah kakao, hingga Deli Suhendi yang dituduh ngembat pulsa 10 ribu rupiah. Hukum memang benar-benar perkasa pada rakyat kecil, namun lemah lunglai alias impoten pada para pemilik jabatan, harta, uang, dan kekuasaan. Hukum memang (telah) buta ....

  • Sumber gambar: darkdisney.livejournal.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline