Lihat ke Halaman Asli

Abdi Husairi Nasution

TERVERIFIKASI

Penulis lepas, filatelis, numismatis, serta penggiat lari dan sepeda.

Untuk Mas Abdi, Semoga Menghadirkan Gelisah

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1298776413718888147

Judul di atas di ambil dari coretan Mas Inu buat saya sebelum menorehkan tanda tangannya di buku "Pak Kalla dan Presidennya" serta "Pak Beye dan Keluarganya". Sayangnya, saya tak membawa tiga buku seri Pak Beye sebelumnya, buat ditandatangani oleh Mas Inu. Tetralogi Pak Beye plus Pak Kalla dan Presidennya itu pun lengkap saya miliki. Pertemuan dengan Mas Inu di stand Penerbit Kompas bisa di katakan tak sengaja atau hanya kebetulan belaka. Sejak kemarin memang sudah punya niat untuk beli seri terakhir dari tetralogi Pak Beye itu sejak diluncurkan pada Rabu, 23 Februari 2011 kemarin, buat melengkapi koleksi tiga seri sebelumnya. Pas lagi pilih-pilih buku "Pak Kalla dan Presidennya" serta "Pak Beye dan Keluarganya" di stand Kompas di acara Kompas-Gramedia Fair 2011 tersebut ternyata waktunya bertepatan dengan acara book signing dua penulis, yakni Margareta Astaman si penulis "Excuse Moi" dan "After Orchard", dan Mas Inu alias Wisnu nugroho. Dua penulis itu juga anggota Kompasiana. Pucuk dicinta ulam pun tiba, demikian kata pepatah. Gagal hadir di Peluncuran “Pak Beye dan Keluarganya” dan “Pak Kalla dan Presidennya” di hari Rabu kemarin pun terbalaskan. Padahal di postingan Kompasiana Mas Inu yang berjudul "Tidak Penting" itu saya sudah memastikan untuk hadir dan sempat ngasi komen pula, "waduh mas, ini mah saya anggap sangat penting, 3 buku dah ditangan, tinggal 2 buku lg nie yg ditunggu, skalian book signing ya mas, piis", dan dijawab Mas Inu, "mari mas kita jumpa untuk hal2 tidak penting itu hihihi - salam jumpa". Barangkali memang itu momen tak penting, meski akhirnya menjadi penting buat saya. Saat book signing sempat ngobrol sedikit dengan Mas Inu. Saya tanya,"Habis ini mau nulis apalagi Mas". Dijawab Mas Inu dengan tersenyum lebar, "Belum tau Mas, hehehe". Saya tahu pasti Mas Inu punya proyek lain selain Pak Beye, karena yang namanya penulis pasti tak mau berhenti di situ saja, pasti pengen nulis yang lain. Dan untuk itu saya tetap tunggu karya Mas Inu yang lain itu, meski kelak katanya juga "mengabarkan yg tidak penting agar yg penting tetap penting". Ada satu momen tak penting dari Mas Inu yang buat saya lucu, sekaligus takjub juga saat book signing tadi siang. Mas Inu berhasil nebak asal saya, "Mas Abdi dari Medan ya". Sambil kaget, saya jawab, "Iya, kok tau Mas". Dia juga kaget tebakannya bisa benar. "Bener ya", kata Mas Inu lagi. "Iya, bener", jawab saya lagi sambil tertawa. Waduh, Mas Inu ternyata berbakat juga jadi cenayang. Itulah momen-momen tak penting di pertemuan singkat tadi. Sayangnya, gak sempat ngobrol banyak dengan Mas Inu, karena Mas Inu sibuk melayani hal-hal tak penting lainnya, hehehe. Sumber gambar: Kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline