Lihat ke Halaman Asli

abdina qiasa

Mahasiswa/Penulis/Unesa

Puisi Hari Kartini "Mantra Merah Pudar"

Diperbarui: 6 Mei 2024   17:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hai Hai Kawan-Kawan!

Butuh referensi untuk buat puisi waktu Hari Kartini? Sini-sini! Nggak usah bingung, aku kasih satu puisi bertemakan Hari Kartini yang menggunakan sudut pandang Ibu Kartini ketika melihat hasil perjuangannya dulu pada zaman sekarang.

So, selamat membaca! 

Mantra Merah Pudar
Karya: Abdina Putri Qiasa


Lampau membiru menembus keruh
Keningku berbuah puluhan biji peluh
Ketika aku remuk lumbung usung,
merangkak menolak lumpuh pasung
Paman tuamu menarik lusuhku,
runtuhku
Dari para angkuh bertameng beda juru

Namun kini, kau sungguh cempala!
Menggadaikan ku pada redum hari esok yang kau bina
Jika pada lalu aku menyulam karsa
Mengapa kini kau mengusapnya dengan rela hingga awawarna?

Wahai pemudi ku?
Sepotong lubuk telah karam pada gurat nicaya
Aku hanya ingin kembali dicinta
Tumpah asa ku mengalir pada tiap sendi lini Pertiwi
Aku tak ingin kau memangku sadrah serupa
Maka rapalkan ikrar pada para pitarah!
Panjat melambung agar hak merah jambu tidak kembali dijarah




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline