Lihat ke Halaman Asli

PemerintahKu yang Peragu nan Parno (Paranoid)

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Selama sekitar setengah tahun ini isu pemberitaan Nasional sangat membuat kita merasa tidak nyaman. Semuanya serba mengambang, tidak jelas dan datang secara terus menerus.

Kala kita menanti kelanjutan dan episode terakhir skandal penggunaan talangan Bank Cenury, kita dibuat kaget dengan kebejatan moral para mafia Pajak yang diwakili Gayus Halomoan Tambunan. Selang beberapa lama kita dibombardir dengan tindak-tanduk Gayus, selanjutnya kita ditenggelamkan oleh penganuliran Hak Angket DPR untuk mengusut Mafia Pajak.

Saya sebenarnya sempat berharap dengan gagalnya hang angket tersebut Pemerintah akan terpacu dan bersemangat untuk memberantas Mafia Pajak.Tapi belum terlihat jelas action pemerintah membasmi tikus di kantor Pajak , kita sudah dijejali lagi dengan isu reshuffle kabinet. Pepesan kosong yang sempat membuatkita jijik dengan para elite yang egois dan mementingkan diri dan golongannya, dari pada memikirkan rakyatnya yang bingung menghadapi ancaman mahalnya harga pangan.

Ketika berita jijik ini belum berakhir , kita kemudian diperlihatkan bagaimana Istana sangat parno (paranoid) dan panicketika kawat diplomatic AS dibocorkan oleh wikileaks yang kemudian diberitakan oleh dua media Australia. Tapi hal ini juga tak jelas juntrungannya , selanjutnya kita kembali dihadapkan terror bom buku yang menghantui Jakarta. Terror ini secepat kilat mengubur Isu penyalahgunaan Kekuasaan den Beye.

Tapi masalah diatas sebenarnya tidak menjadi masalah bagi Kawan – kawan saya di Pangkalan Becak dan Ojek, karena semua Pemberitaan diatas tidak menyentuheksistensi mereka sama sekali. Tapi jika masalah kenaikan BBM atau tidak pedulinya pemerintah terhadap ancaman kenaikan harga pangan mereka akan segera “terbakar “karena dapuradalah alasan mereka jadi tukang becak dan tukang ojek.

Tapi pemerintah tidak juga memberikan kepastian tentang BBM.Pembatasan BBm bersubsidi rencananya akan dilaksanakan pada Maret, karena tekanan harga minyak di pasar internasional, namun pemerintah ragu sehingga ditunda. Bahkan muncul opsi lain yakni menghapus semua subsidi artinya menaikkan harga BBM.

Karena pemerintah selalu takut mengambil risiko, maka masalah BBM ini menjadi terror yang membuat kawan-kawan saya di Pangkalan becak dan Ojek takut-takut cemas. Ketakutan memberikan kebijakan yang tidak popular menjadi penyakit yang selalu merongrong hati pemerintah kita. PadahalMasyarakat kecil sangat tergantung pada BBM.

Tanpa kepastian kebijakan kita hanya bisa mengeluh seperti teladan kita yang selalu mengeluh, Den Beye.

Inspired by Rhoma Irama (terkesima)

……sungguh aku ragu-ragu-ragu-ragu, Mengatakannya padamu…….




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline