Lihat ke Halaman Asli

Abdilah Fauzi

Mahasiswa

Membangun Karier Cemerlang sebagai Elektromedis

Diperbarui: 30 Oktober 2024   14:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Elektromedis berasal dari kata "elektro" yang mengacu pada elektronik dan "medis" yang berkaitan dengan kesehatan atau kedokteran. Oleh karena itu, elektromedis merupakan bidang yang memadukan pengetahuan tentang teknologi elektronik dengan aplikasi medis, terutama dalam penggunaan dan pemeliharaan peralatan medis. Peran seorang elektromedis mencakup beberapa aspek, yaitu instalasi, kalibrasi, perawatan, perbaikan, serta pengujian peralatan medis yang digunakan untuk diagnosis, terapi, dan pemantauan kondisi pasien.

Seorang elektromedis bertanggung jawab untuk memastikan bahwa peralatan medis seperti mesin sinar-X, alat pencitraan resonansi magnetik (MRI), ventilator, monitor tanda vital, serta alat bantu diagnosis lainnya berfungsi dengan benar dan sesuai dengan standar keselamatan. Elektromedis juga harus memiliki pemahaman yang mendalam mengenai spesifikasi teknis peralatan, serta kemampuan untuk mendeteksi dan menyelesaikan masalah secara efektif.

Selain keterampilan teknis, elektromedis juga harus memiliki pengetahuan tentang regulasi dan standar yang berkaitan dengan peralatan medis. Misalnya, mereka harus memahami peraturan keselamatan yang ditetapkan oleh lembaga regulasi, seperti Kementerian Kesehatan atau organisasi standar internasional seperti ISO (International Organization for Standardization). Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa peralatan medis tidak hanya bekerja dengan efisien, tetapi juga aman bagi pasien dan pengguna.

Elektromedis bekerja di berbagai fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, klinik, laboratorium, dan pusat riset medis. Mereka juga dapat bekerja untuk produsen atau distributor peralatan medis, di mana mereka bertanggung jawab untuk instalasi dan dukungan teknis bagi pelanggan. Dengan perkembangan teknologi yang pesat dalam bidang kesehatan, elektromedis perlu terus mengembangkan pengetahuannya dan mengikuti tren terbaru agar dapat memberikan pelayanan terbaik di bidang ini.


Peran Elektromedis

Peran elektromedis dalam dunia kesehatan sangat krusial, terutama dalam memastikan peralatan medis berfungsi dengan baik dan aman digunakan. Mereka bertanggung jawab untuk pemeliharaan, perbaikan, dan kalibrasi peralatan seperti mesin sinar-X, ventilator, dan monitor pasien, sehingga semua perangkat tersebut siap digunakan dalam situasi kritis. Selain itu, elektromedis juga memberikan dukungan teknis kepada tim medis, membantu mereka memahami cara menggunakan alat dengan efektif dan aman. Dengan kemampuan untuk mengadopsi dan menerapkan teknologi baru, elektromedis berkontribusi pada peningkatan kualitas pelayanan kesehatan melalui penggunaan peralatan medis yang canggih dan akurat. Kedisiplinan dalam mengikuti regulasi dan standar keselamatan menjadikan peran mereka semakin penting dalam menciptakan lingkungan yang aman dan terpercaya bagi pasien. Dengan demikian, elektromedis tidak hanya berfungsi sebagai teknisi, tetapi juga sebagai profesional yang berpengaruh dalam meningkatkan keselamatan dan efektivitas perawatan kesehatan.

Peran elektromedis menjadi semakin krusial karena ketergantungan fasilitas kesehatan pada teknologi modern yang canggih. Tanpa adanya dukungan elektromedis yang kompeten, kelancaran operasional di rumah sakit atau klinik dapat terganggu, yang pada akhirnya akan memengaruhi kualitas pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Oleh karena itu, menjadi seorang elektromedis yang handal memerlukan kombinasi keterampilan teknis, pemahaman regulasi, serta komitmen untuk pembelajaran berkelanjutan.

Ciri Pribadi Berkembang

Ciri pribadi berkembang yang harus dimiliki seorang elektromedis merujuk pada karakteristik atau sifat yang menunjukkan kemampuan seseorang untuk tumbuh, belajar, dan beradaptasi seiring waktu. Ciri-ciri ini mencakup berbagai aspek yang memungkinkan individu untuk menghadapi tantangan, meningkatkan diri, dan mencapai tujuan pribadi maupun profesional.

  • Sikap Mental Positif

Sikap mental positif adalah fondasi yang kuat bagi perkembangan pribadi yang berkelanjutan. Orang yang memiliki sikap ini tidak hanya optimis, tetapi juga proaktif dalam menghadapi tantangan. Mereka mampu melihat sisi baik dalam setiap situasi, bahkan ketika menghadapi kegagalan atau kesulitan.

  • Bertanggung Jawab

Bertanggung jawab bukan hanya tentang memenuhi kewajiban, tetapi juga mencerminkan karakter yang kuat dan integritas. Individu yang bertanggung jawab memahami bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi, dan mereka siap untuk menghadapi konsekuensi tersebut, baik itu positif maupun negatif.

  • Obyektif

Sikap obyektif sangat penting dalam proses pengambilan keputusan yang baik. Individu yang obyektif tidak membiarkan emosi atau bias pribadi mempengaruhi penilaian mereka. Mereka mampu mengumpulkan informasi dari berbagai sumber dan menganalisisnya dengan cara yang rasional. 

  • Kendali Diri

Kendali diri adalah salah satu ciri paling penting dalam pengembangan pribadi. Kemampuan untuk mengatur emosi, pikiran, dan perilaku memungkinkan individu untuk tetap fokus pada tujuan jangka panjang meskipun dihadapkan pada godaan atau tekanan. Individu yang mampu mengendalikan reaksi emosional mereka dapat berkomunikasi lebih baik dan menyelesaikan masalah dengan cara yang lebih konstruktif. Selain itu, kendali diri berkontribusi pada kesehatan mental yang baik, karena individu yang dapat mengelola emosi mereka cenderung mengalami tingkat kecemasan dan depresi yang lebih rendah. Dengan mengembangkan kendali diri, individu juga dapat meningkatkan hubungan interpersonal, karena mereka cenderung lebih sabar dan empatik dalam berinteraksi dengan orang lain.

  • Tegas

Ketegasan adalah kemampuan untuk menyampaikan pendapat dan kebutuhan dengan percaya diri, tanpa merugikan orang lain. Individu yang tegas mampu berkomunikasi dengan jelas dan langsung, yang penting dalam membangun hubungan yang sehat. Dalam pengembangan pribadi, ketegasan membantu individu untuk memperjuangkan hak dan kepentingan mereka tanpa merasa bersalah. Ini sangat penting dalam lingkungan yang kompetitif, di mana kemampuan untuk mengekspresikan pendapat dan membuat keputusan bisa menjadi faktor penentu keberhasilan. Dengan menjadi tegas, individu juga meningkatkan rasa percaya diri mereka, yang dapat mendorong mereka untuk mengambil lebih banyak inisiatif dan menghadapi tantangan baru.

  • Tenggang Rasa

Tenggang rasa adalah kemampuan untuk memahami dan menghargai perasaan serta perspektif orang lain. Ini melibatkan empati, yaitu kemampuan untuk merasakan dan memahami apa yang dirasakan orang lain. Individu yang menunjukkan tenggang rasa cenderung lebih mudah beradaptasi dengan keragaman, baik dalam lingkungan sosial maupun profesional. Selain itu, tenggang rasa membantu individu dalam menyelesaikan konflik dengan cara yang lebih konstruktif, karena mereka mampu mendengarkan dan memahami sudut pandang orang lain. Sikap ini juga menciptakan suasana saling menghormati, di mana setiap orang merasa dihargai dan didengar, yang pada gilirannya memperkuat ikatan sosial dan mendorong kolaborasi yang lebih baik.


Kebiasaan Efektif

Kebiasaan efektif adalah perilaku atau rutinitas yang membantu seorang elektromedis mencapai tujuan secara konsisten dan meningkatkan produktivitas. Kebiasaan ini mencakup cara berpikir, bertindak, dan berinteraksi yang mendukung keberhasilan dalam berbagai aspek kehidupan, baik pribadi maupun profesional.

  • Jadilah Proaktif

Jadilah proaktif berarti mengambil inisiatif dalam mengatasi masalah dan mencari solusi, daripada hanya menunggu atau bereaksi terhadap situasi. Seseorang yang proaktif berfokus pada hal-hal yang dapat mereka kontrol dan bertanggung jawab atas tindakan mereka, serta berusaha untuk menciptakan perubahan positif dalam hidup dan lingkungan sekitarnya.

  • Mulai dengan Akhir dalam Pikiran

Poin ini menekankan pentingnya memiliki visi dan tujuan yang jelas sebelum memulai suatu proyek atau aktivitas. Dengan memikirkan hasil akhir yang diinginkan, seseorang dapat merencanakan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapainya, serta menjaga fokus dan arah dalam setiap tindakan yang diambil.

  • Dahulukan yang Harus Didahulukan

Ini berarti mengutamakan tugas atau kegiatan yang paling penting dan mendesak terlebih dahulu, alih-alih terjebak dalam hal-hal yang kurang signifikan. Dengan memprioritaskan kegiatan yang memiliki dampak terbesar pada tujuan, seseorang dapat mengelola waktu dan sumber daya dengan lebih efektif.

  • Berfikir Menang/Menang

Berfikir menang/menang adalah pendekatan dalam berinteraksi dengan orang lain di mana kedua pihak berusaha untuk mencapai hasil yang saling menguntungkan. Dalam situasi ini, kolaborasi dan negosiasi dilakukan dengan tujuan mencari solusi yang baik untuk semua pihak, sehingga tidak ada yang merasa dirugikan.

  • Berusaha Mengerti Lebih Dahulu, Baru Dimengerti

Prinsip ini mengajak individu untuk mendengarkan dan memahami perspektif orang lain sebelum berharap untuk dipahami. Dengan berusaha untuk mengerti orang lain, komunikasi menjadi lebih efektif, dan hubungan interpersonal dapat diperkuat, sehingga menciptakan suasana yang saling menghargai.

  • Wujudkan Sinergi

Sinergi adalah kolaborasi yang menghasilkan hasil yang lebih besar dibandingkan dengan jumlah hasil individu. Dengan bekerja sama, berbagi ide, dan memanfaatkan kekuatan masing-masing, tim atau kelompok dapat mencapai tujuan yang lebih besar dan lebih kompleks dengan lebih efektif.

  • Asahlah Gergaji

Poin ini mengingatkan pentingnya memperbarui dan meningkatkan diri secara terus-menerus, baik dalam aspek keterampilan, pengetahuan, maupun kesehatan fisik dan mental. Dengan "mengasah gergaji," seseorang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pekerjaan dan kehidupan sehari-hari, sehingga mampu menghadapi tantangan dengan lebih baik.


Soft Skill

Soft skill adalah keterampilan non-teknis yang berkaitan dengan cara seseorang berinteraksi, berkomunikasi, dan berkolaborasi dengan orang lain. Soft skill mencakup berbagai aspek kepribadian dan kemampuan sosial yang penting dalam lingkungan kerja dan kehidupan sehari-hari. Berbeda dengan hard skill, yang merupakan keterampilan teknis dan spesifik yang dapat diukur (seperti kemampuan menggunakan perangkat lunak atau alat tertentu), soft skill lebih berfokus pada perilaku, sikap, dan interaksi interpersonal.

Soft skill merujuk pada kemampuan yang memengaruhi cara individu berkomunikasi, bekerja sama, dan memecahkan masalah. Keterampilan ini sering kali mencakup aspek emosional, sosial, dan etika, yang sangat penting dalam membangun hubungan baik dengan orang lain dan menciptakan lingkungan kerja yang harmonis.

Soft skill dibagi menjadi tiga macam, yaitu :

  • Interpersonal Skills

Interpersonal skills adalah keterampilan yang berkaitan dengan kemampuan individu dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain. Keterampilan ini mencakup kemampuan mendengarkan, berbicara, memecahkan konflik, dan membangun hubungan yang baik. Interpersonal skills sangat penting dalam kerja tim, negosiasi, dan membina hubungan profesional yang sehat.

  • Intrapersonal Skills

Intrapersonal skills adalah keterampilan yang berkaitan dengan kemampuan individu untuk memahami diri sendiri, termasuk emosi, motivasi, dan nilai-nilai pribadi. Keterampilan ini meliputi kesadaran diri, pengendalian diri, dan refleksi pribadi. Individu dengan intrapersonal skills yang baik dapat mengelola stres, mengambil keputusan yang lebih baik, dan memiliki motivasi yang tinggi dalam mencapai tujuan pribadi.

  • Extrapersonal Skills

Extrapersonal Skill merupakan kecakapan seseorang untuk mengenali atau mengelola sumber daya dan lingkungan diri guna mencapai tujuan (bersama) yang mencakup manajemen perubahan, manajemen masa depan dan manajemen asset. Extrapersonal skills adalah keterampilan yang berfokus pada kemampuan individu untuk berinteraksi dengan lingkungan eksternal, termasuk orang-orang di luar kelompok atau organisasi mereka.


Kesimpulan

Penjelasan di atas adalah gambaran umum tentang bagaimana seorang elektromedis menggapai kesuksesan dalam karirnya dan apa saja langkah-langkah yang harus seseorang tempuh untuk mencapai kesuksesan. Bukanlah suatu hal yang mudah untuk menjalani kiat-kiat tersebut, tetapi dengan konsistensi dan kerja keras akan mencapai kesuksesan. Ingatlah bahwa sesuatu yang besar dimulai dari tindakan kecil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline