[caption caption="Sumber foto: republika.co.id"][/caption]
Sebelum Sanusi ditangkap KPK, ia cukup dikenal sebagai politikus yang cerdas dan bersih. Hal ini bisa dlihat dari penampilannya di berbagai media elektronik di mana dia terlihat sangat pandai berbicara terutama dalam mengkritisi kebijakan Pemda DKI.
Cukup banyak tokoh yang sangat gencar mengertitik Ahok di mana kritik tsb tampak jelas juga disertai kebencian, terutama jika kritik tsb dikaitkan dengan unsur sara.
Di sisi lain kritik yang tidak terkait dengan sara umumnya menyinggung masalah korupsi dalam kasus tertentu yang dianggap melibatkan Gubernur DKI Jakarta, Ahok. Dalam kasus tsb pun juga tampak unsur kebencian, karena setelah KPK tidak menyatakan Ahok terlibat dalam kasus korupsi tertentu, justru KPK lah yang disalahkan.
@Ciri-ciri Pembenci Ahok@
Sosok Sanusi bisa menjadi salah satu contoh tokoh lawan politik Ahok yang juga pembenci Ahok dengan ciri-ciri sebagai berikut:
1.Menampilkan diri sebagai sosok yang bersih
Ketika Sanusi memutuskan untuk maju sebagai bakal cagub DKI 2107 lewat Gerakan Masyarakat Jakarta, dengan penuh rasa percaya diri ia membuat satu pernyataan yang seolah-olah menampilkan diri sebagai tokoh yang bersih dan lebih dari itu ia menyebut 3 karakter Nabi Muhammad SAW yang perlu dimiliki oleh pemimpin Jakarta.
Pernyataan Sanusi tsb adalah sebagai berikut: "Mengapa saya mau menawarkan diri dalam gerakan ini karena Kota Jakarta butuh pemimpin yang memiliki tiga karakter Nabi Muhammad SAW. Tiga karakter tersebut adalah pemimpin harus memiliki jiwa jujur, punya visi yang jelas atau visioner dan bertanggung jawab." (beritasatu.com:1-4-2016)
Demikianlah cara yang dipakai oleh lawan politik Ahok sekaligus pembenci Ahok dalam menampilkan diri sebagai sosok yang bersih dan bahkan sampai membawa-bawa karakter Nabi Muhammad yang diyakinkannya kepada public sebagai teladan yang dianutnya.
2.Gencar Mencari Celah Untuk Mengeritik Ahok