[caption caption="Sumber foto: arrahmannews.com"][/caption]Salah satu kriteria utama bagi sebuah partai yang hebat adalah memiliki elektabilitas yang tinggi di dalam pilkada dan pemilu. Elektabilitas yang tinggi sangat tergantung kepada banyaknya dukungan dari masyarakat luas.
Untuk mendapatkan dukungan yang luas di masyarakat, sebuah hartai haruslah memiliki popularitas yang tinggi dalam arti partai itu terkenal sebagai partai yang bersih dan merakyat.
Bisa atau tidaknya sebuah partai untuk menjadi partai yang popular, bersih, dan merakyat sangat tergantung kepada sepak terjang para kadernya di dalam menjalankan visi dan misi partainya.
@Kriteria kader partai yang baik dan tidak baik@
Seorang kader partai yang baik dan bisa diharapkan untuk memajukan partai harus memenuhi kriteria sbb: 1.Memahami dan mampu menjalankan visi dan misi partai. 2.Mampu bersikap dan membuat pernyataan yang bisa menaikkan citra partai. 3.Patuh kepada pimpinan partai. 4.Memiliki tingkah laku yang baik sebagai individu dan sebagai politikus, serta mampu menarik simpati masyarakat.
Seorang kader partai dapat dinilai tidak baik dan tidak bisa diharapkan untuk dapat memajukan partai jika memiliki kriteria sbb: 1.Tidak mampu menjalankan visi dan misi partai bahkan lebih dari itu melakukan sesuatu hal yang bertentangan dengan visi dan misi partai. 2.Sering membuat pernyataan-pernyataan yang tidak disukai masyarakat yang mengakibatkan citra partai menurun. 3.Tidak patuh bahkan berani menentang pimpinan partai. 4.Melakukan tindakan tercela dan tindakan yang melanggar hukum.
Kriteria kader partai yang baik dan tidak baik sebagaimana uraian diatas bersifat universal dalam arti semua partai pasti menginginkan kadernya dapat memenuhi criteria kader partai yang baik tsb. Kader partai yang memenuhi criteria kader yang baik itulah yang bisa diharapkan dapat memajukan partai.
Di sisi lain semua partai tentu tidak mau memiliki kader partai yang tidak baik dengan criteria sebagaimana uraian di atas. Sebabnya adalah kader yang tidak baik tsb hanya akan menurunkan citra partai dan membuat gagal dalam pilkada atau pemilu.
Jika sebuah partai sampai memecat kadernya, kemungkinan besar kader tsb sudah dianggap oleh pimpinan partai sebagai kader yang tidak bisa memajukan partai bahkan lebih dari itu kader partai tsb dinilai hanya membuat citra partai menurun karena melakukan tindakan-tindakan seperti uraian di atas.
Ketika PKS memecat Fahri Hamzah sudah tentu hal tsb disebabkan dia sudah dianggap sebagai kader partai yang tidak memenuhi syarat sebagai kader partai yang baik. Dengan kata lain Fahri bukan saja dianggap tidak bisa diharapkan untuk memajukan partai, tapi juga telah menurunkan citra partai karena sikap dan pernyataan-pernyataan politiknya yang sering tidak sesuai dengan harapan masyarakat dan kebijakan partai.
@Demokrat Tolak Fahri@