Lihat ke Halaman Asli

Menteri Desa Marwan Jafar Ajak Mahasiswa Revitalisasi Kebangsaan

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14252943442052651433

Palembang- Derasnya arus informasi yang begitu bebas, sejalan dengan kemajuan teknologi telah memberikan pengaruh pada ras kebangsaan atau Nasionalisme di kalangan generasi muda.

Demikian diungkapkan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal danTransmigrasi, Marwan Jafar, dalam acara Mukernas III Gerakan Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa Nasional, di UIN Raden Fatah Palembang, Senin (2/3).

Marwan mengatakan, kemajuan teknologi informasi yang begitu deras telah membawa kehidupan para generasi muda pada hiruk pikuk dinamika globalisasi secara disadari atau tidak telah mendegradasi mental kepribadian generasi mudag sebagai anak bangsa.

"Meskipun belum nampak secara jelas, akan tetapi harus diakui bahwa saat ini telah mulai ada gejala dari menurunnya semangat dan rasa kebangsaan atau nasionalisme di kalangan generasi muda yang ditunjukkan dari semakin berkurangnya pemahaman generasi muda terhadap sejarah dan nilai nilai budaya bangsanya sendiri," ungkapnya.

Lebih lanjut, Marwan mengatakan, generasi muda perlu memiliki mental kepribadian yang kuat, bersemangat, ulet, pantang menyerah, disiplin,inovatif dan bekerja keras, untuk dapat menjadikan bangsanya menjadi bangsa yang memiliki daya saing tinggi, sehingga dapat berada sejajardengan bangsa bangsa lain. Oleh karena itu, seyogyanya ada upaya antisipasi untuk menyikapikondisi tersebut. Pasalnya, jika generasi terus hanyut dalam aruskebebasan informasi tanpa memikirkan revitalisasi nilai-nilaikebangsaan, bukan tidak mungkin di masa depan bangsa ini akan menjadibangsa yang berpendirian lemah  yang pada akhirnya akan mudahdikendalikan oleh bangsa lain.

"Setidaknya, ada tiga peran penting yang dimiliki generasi muda dalam pembangunan karakter bangsa, diantaranya sebagai pembangun kembali karakter bangsa, pemberdaya karakter, dan sebagai perekayasa karakter," beber Marwan.

Lebih jauh, Marwan menguraikan, generasi muda harus mampu membangun kembali karakter bangsa di tengah derasnya arus globalisasi, terutama ketika erosi karakter positif bangsa dihadapkan pada gejala penguatan mentalitas negatif, seperti malas, koruptif dan sebagainya.

"Disamping itu, generasi muda saat ini juga dituntut untuk mengambil peran sebagai pemberdaya karakter dengan menjadi role model dari pengembangan karakter bangsa yang positif. Tetapi, pengembangan karakter positif bangsa juga menuntut adanya modifikasi dan rekayasa yang tepat disesuaikan dengan perkembangan jaman," urainya.

Ia menyadari,tugas tersebut tidaklah mungkin dilakukan oleh generasi muda sebagai komponen anak bangsa. Sebab, pengembangan dana pembinaan karakter bangsa adalah menyangkut reformasi kolektif dari segenap komponen bangsa itu sendiri.

"Karena sifatnya yang kolektif, maka tentunya hal tersebut tidak mungkin menjadi tugas atau kewajiban dari komponan, terutama pemerintah, harus sanggup memberikan fasilitasi yang paling idealdalam mengakselerasi proses pemahaman kolektif," tutup Marwan.

Penulis: Abdi Desa

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline