Jika ada yang mengatakan bahwa hanya dengan sebuah lirik lagu saja sanggup mengembalikan sejuta kenangan, maka itulah yang tersirat di dalam lagu-lagu sang maestro, Glenn Fredly.
Lagu "January" salah satunya. Lagu ini menghadirkan suatu diskursus dalam menjalin sebuah hubungan, bahwa cinta sejati tak harus s'lalu berpihak pada mereka yang bercinta. Dan jika itu terjadi, maka perpisahanlah jalan terbaiknya.
Di sudut kenangan, lagu ini memang sanggup menembus batas-batas ruang dan waktu. Ada banyak kenangan tentang rindu, tentang sayang, tentang airmata perpisahan, bahkan tentang cemburu serta pelukan mesra yang kan hadir ketika lagu ini mulai di dendangkan.
Lagu ini sangat istimewa. Saking istimewanya, lagu ini ibarat kata yang merangkai "halwa". Lirik dan syairnya pun sanggup mengungkap "candu".
Siapakah yang mampu menahan lajunya sebuah fardu yang terkandung di dalam syair lagu Januari ini?
Ya, dalam seni, fardu itu kewajiban yang tak berpangkal, tetapi juga tak bertepi. Fardu ibarat sebuah lingkaran dalam jiwa seniman.
Ketika segalanya menjadi lingkaran, maka semua kisah akan terulang kembali. Semuanya akan terungkap lagi, seperti dulu, seperti waktu itu. Tidak satupun yang mampu tersisih dan terlupakan. Sebab segalanya akan tertuang dalam untaian Sang seniman
Dari ujung Timur Nusantara kami sangat berduka. Ya, kami kehilangan musisi terbaik kami
Selamat jalan Nyong hitam manis....
Kau tak kan pernah tergantikan. Karyamu akan selalu kami kenang bersama waktu yang terus berputar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H