Mesir sedang mengalami krisis berdarah beberapa hari terakhir ini. Sangat terasa karena tulisan-tulisan tentang Mesir tiba-tiba membanjiri Kompasiana. Sayangnya mayoritas tulisannya propaganda Ikhwanul Muslimin (IM) yang kemungkinan besar ditulis oleh para simpatisan IM alias para anggota franchise IM di Indonesia (baca: PKS). Tujuannya adalah penggiringan opini agar Indonesia ikut campur dengan masalah dalam negeri Mesir dengan cara mendukung dan membantu pendukung Mursi untuk merebut kembali kursi pemerintahan.
Hal yang sering diangkat dalam hal krisis politik Mesir ini adalah pembantaian protes damai Ikhwanul Muslimin oleh militer. Tidak jarang masalah ini lalu digiring ke ranah agama--terbantainya 'ribuan' muslim di Mesir oleh militer-- meskipun jelas ini masalah politik bukan masalah agama karena mayoritas anggota militer Mesir sendiri adalah muslim dan partai An-Nour yang mendukung kudeta militer adalah partai Islam.
Jika demonstrasi IM pendukung Mursi adalah demonstrasi damai, mengapa banyak anggota IM yang memiliki senjata api?
[caption id="attachment_272986" align="aligncenter" width="555" caption="Sumber: http://www.youm7.com/images/Albumflash/al2hwanrashsh225/index.html"][/caption]
[caption id="attachment_272966" align="aligncenter" width="542" caption="Sumber: https://twitter.com/mfatta7/status/368366927346823168/photo/1"]
[/caption]
[caption id="attachment_272965" align="aligncenter" width="300" caption="Sumber: https://twitter.com/YoussefEHanna/status/367550108516093952/photo/1"]
[/caption]
Adu senjata antara anggota IM dengan militer Mesir
Pendukung Mursi yang sedang terpojok. Di menit 0:55 terlihat anggota IM yang bersenjata api
Anggota IM yang membakar Rabaa, salah satu markas utama protes IM. Bukan militer atau polisi.
Kepemilikan senjata api dan bakar-bakaran tidak mencerminkan protes damai. Senjata api dan bakar-bakaran lebih dekat dengan anarkisme daripada protes damai. Kenyataannya kita tidak tahu apakah anggota IM pendukung Mursi menumpuk senjata di basis-basis protes mereka. Jangan ditelan mentah-mentah propaganda simpatisan IM di Indonesia. Kita sebagai orang Indonesia tidak tahu sebenarnya yang terjadi di Mesir. Krisis berdarah ini bisa saja terjadi karena militer dan polisi yang bereaksi berlebihan dalam mencoba mengontrol anarki yang disulut anggota IM, bukan murni pembantaian rakyat muslim yang sama sekali tidak bersalah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H