Lihat ke Halaman Asli

Mea Penjual Gorengan dan Tambal Ban

Diperbarui: 29 Desember 2015   03:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

abdihasyim.wordpress.com

Malang malam ini perubahan yang mulai terasa ketika menyambut Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Perbincangan santai dengan sahabat, bahasan ringan tentang rutinitas sebagai pekerja.

Sampai pada titik temu yang beberapa hari ini akan kita sambut. Iya, entah dengan suka ataupun gelisah akan datangnya pergantian tahun. Tahun baru sudah kita rencanakan mau kemana, liburan dan kumpul bersama sahabat dan kerabat.

Ada yang nyletuk “Ayo kita ke pantai aja, ke gunung aja, ke luar kota deh pokoknya,”sambil menikmati makanan dan tidak lupa kopinya.
Obrolan pelan namun pasti tentang rencana liburan tahun baru terus berjalan. Dan waktu sudah menjelang pagi (29/12) yang beberapa saat akan berganti tahun juga menyambut datangnya MEA “wah iya MEA bisa naik motor sampai Singapore ini,”  ujar salah satu sahabat.

Memang beberapa hari lagi tahun baru per Januari MEA sudah resmi untuk seluruh masyarakat Asean. Jadi bisa jualan dan bekerja bebas di setiap negara Asean. “Bisa-bisa penjual gorengan dari negara tetangga ini,” lanjutnya.

 

Tak hanya penjual gorengan, seluruh akses negara akan terbuka lebar bagi negara Asean ketika MEA sudah berjalan. Orang bekerja, berdagang, jualan arang, jasa atau apapun. Tidak bisa terelakan lagi datangnya perubahan yang besar ini.

Semoga kita yang penduduknya lebih banyak ini lebih baik dalam MEA mendatang. “Bahkan tidak hanya penjual gorengan mas, nanti tambal banpun bisa yang buka dari Malaysia atau Singapore ini,” tutup saya sambil pulang kerumah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline