Lihat ke Halaman Asli

Bak Dendalion

Diperbarui: 8 Januari 2019   17:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

             ilustrasi:pixabay.Com



kau yang mampu membuat air mataku mengalir begitu saja,seketika hadirmu merubah temaram langit ku,menghias nya dengan kerlip bintang yg timbul tenggelam.


layaknya sebuah pelangi yg nampak memukau,saat ku bosan menunggu hujan yang tak kunjung reda


namun seketika kau pergi Meni ggalkan janji yang belum kau tepati,menyisakan rasa perih di ulu hati saat senyumanmu kini tak lagi kudapati,menghadirkan berjuta tanya di mana cinta itu berada


Kini kaulah kerinduan itu..,rasa yg menyiksa dalam dada menerbangkan jiwa yang kembali mengembara


kenangan tentangmu akan ku kubur dalam,saat mentari tenggelam,tak kan ku ingat kembali ,untuk cerita cinta yg menyayat hati,


Bak dendalion di sapu angin senja,mengurai terbangkan tiap helai keping bunga,meninggalkan kelopak dalam genggaman.



Abdhi,8~01~2019.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline