Hutan mangrove hutan yang terdapat di sepanjang pantai atau muara sungai dan dipengaruhi oleh gerakan pasang surut perpaduan antara air sungai dan air laut, yang tergenang pasang dan bebas dari genangan pada saat surut yang komunitasnya bertoleransi terhadap garam.
Mangrove biasanya berada di daerah muara sungai atau estuaria, yang merupakan daerah tujuan akhir dari partikel-partikel organik ataupun endapan lumpur yang terbawa dari daerah hulu akibat adanya erosi. Oleh karena itu, wilayah di sekitar tumbuhnya ekosistem mangrove merupakan wilayah yang subur
Di Provinsi Kepri terdapat hutan mangrove bertepatan di batam tepatnya di Tanjung Piayu terjadi kasus matinya hutan mangrove karena ulah beberapa oknum yang melakukan penimbunan hutan di kawasan tersebut. Bukan untuk erosi malah dijadikan untuk kepentingan bisnis oleh oknum.
Pemerintah setempat bisa dinilai gagal karena tidak bisa memegang amanah presiden karena presiden jokowi pernah berkunjung dan menitip pesan agar merawat hutan mangrove di Batam, yang bisa berfungsi menjaga pesisir, ekonomi masyarakat dan menyerap emisi karbon. Kontras dengan yang terjadi belakangan, di kota yang sama, hutan mangrove malah tertimbun untuk bikin perumahan. "28 September 2021"
Kegagalan dalam melindungi kawasan mangrove untuk kepentingan para oknum. Dalam Konsep ekologi pemerintahan pemerintah harus mampu melindungi kawasan tersebut karena penimbunan hutan tersebut tidak mendapatkan persetujuan dari masyarakat.
Masyarakat khawatir penimbunan mangrove akan merusak kawasan pesisir terutama ekosistem laut yang jadi mata pencarian nelayan. Mereka meminta penimbunan mangrove itu stop.
Kerusakan ini, mengakibatkan bencana alam seperti banjir, longsor, abrasi dan lain-lain yang berdampak kepada orang banyak. pemerintah daerah harus mengkaji dengan matang, terutama yang bersinggungan dengan lingkungan. "Misal, pembangunan perumahan, menurut kami sekarang Pemerintah Kota Batam, bisa bikin perumahan vertikal,"
Para oknum yang melakukan penimbunan berusaha meyakinkan pemerintah dan masyarakat mereka akan mealokasikan ekosistem mangrove. Namun BP Batam merespon agar para pengusaha bisa mengalokasikan ekosistem tersebut di tempat yang tepat supaya tidak menimbulkan kecurigaan masyrakat.
Jika dinilai mengalokasi penduduk batam semakin lama semakin banyak maka banyak orang beranggapan mengalokasi supaya tidak menimbulkan masalah baru selanjutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H