Lihat ke Halaman Asli

Indonesia Dalam Forum Ekonomi Growth (G20)

Diperbarui: 28 Oktober 2022   18:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Untuk pertama kalinya, Indonesia diberi kepercayaan dan kehormatan untuk menjabat sebagai Presiden G20 2022 mulai 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022. G20 merupakan forum internasional yang fokus pada koordinasi kebijakan di bidang ekonomi dan pembangunan. Sebagai Presidensi 2022, Indonesia memiliki peran dalam menetapkan agenda prioritas dan memimpin rangkaian pertemuan G20. Untuk itu, acara tersebut dimanfaatkan Indonesia sebagai forum dan ajang untuk menunjukkan posisi Indonesia sebagai forum global terkemuka yang bertujuan untuk menjawab berbagai tantangan dan isu dalam skala global.

Berbagai tekanan dan krisis dari pandemi COVID-19 telah memungkinkan G20 untuk mempercepat pemulihan. Untuk itu Indonesia mengambil motto "Pulihkan Bersama, Pulihkan Lebih Kuat" dan tema ini adalah untuk bersama-sama mencari dan mendukung solusi atau solusi bagi pemulihan global tanpa meninggalkan negara manapun. . Pertumbuhan pandemi, ekonomi yang lebih kuat, lebih berkelanjutan dan inklusif. Sebagai Presidensi G20, Indonesia akan membahas perawatan kesehatan komprehensif, transformasi digital, dan transisi energi berkelanjutan.

Indonesia merupakan satu-satunya negara ASEAN yang menjadi anggota G20. Indonesia memainkan peran penting dalam kesehatan dan pemulihan ekonomi global. Indonesia juga menempati urutan ke-10 dalam daftar paritas daya beli anggota G20. Berikut beberapa fakta menarik yang menjelaskan posisi Indonesia di forum G20.

*Indonesia merupakan salah satu negara berkembang anggota G20. Kehadiran Indonesia merupakan representasi dari negara berkembang lainnya.
*ke-2 Indonesia merupakan satu-satunya negara ASEAN yang menjadi anggota G20. Indonesia memainkan peran penting dalam kesehatan dan pemulihan ekonomi global.
*Indonesia menempati urutan ke-10 dalam daftar paritas daya beli anggota G20.
*Di mata dunia, Indonesia dipandang sebagai pasar negara berkembang yang baru berdiri dengan PDB lebih dari $1 triliun.
*Indonesia telah menunjukkan kepemimpinan di panggung dunia, termasuk menjadi presiden G20. Dari segi skala ekonomi, G20 adalah forum internasional yang mewakili lebih dari dua pertiga populasi dunia, lebih dari tiga perempat perdagangan dunia, dan lebih dari 80% PDB dunia.

Tentu saja, berbagai kegiatan G20 Indonesia sepanjang tahun menawarkan banyak manfaat strategis, baik dari perspektif ekonomi maupun dari perspektif kebijakan luar negeri dan pembangunan sosial. Dari sisi ekonomi, diharapkan dapat menggerakkan perekonomian Indonesia. Sementara itu, dari sisi kebijakan, Indonesia dapat memupuk kerja sama dan menghasilkan hasil nyata dari bidang prioritas strategisnya untuk pemulihan. Tentunya ini bisa menjadi peluang bagi Indonesia untuk meraih kepercayaan dan keyakinan dunia dan memimpin pemulihan dunia. Aspek pembangunan ekonomi dan sosial dapat dijadikan sebagai ajang untuk menarik potensi investasi di Indonesia.

Akibat pandemi Covid-19 yang sangat besar kemarin, Indonesia dihadapkan pada berbagai tantangan, terutama di bidang ekonomi. Salah satu upaya nyata Indonesia untuk menghidupkan kembali perekonomian nasional adalah melalui Forum Internasional G20. Indonesia resmi menjadi tuan rumah Kepresidenan G20 (Group of 20) sejak diserahkan oleh Italia pada 31 Oktober 2021 di Roma, Italia. Untuk pertama kalinya sejak G20 Troika diluncurkan pada tahun 1999, Indonesia bergabung dengan G20 Troika bersama dengan Italia dan Arab Saudi.

Forum G20 merupakan forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara besar, Uni Eropa (UE) berpenghasilan menengah dan atas, serta negara berkembang dan maju. G20 bertujuan untuk pertumbuhan global yang kuat, berkelanjutan, seimbang dan inklusif. Ini merupakan cerita penting bagi Indonesia karena merupakan satu-satunya negara ASEAN yang berpartisipasi dalam forum G20 dan menempati urutan ke-10 dalam daftar paritas daya beli di antara anggota G20.

Lantas apa dampak kepresidenan G20 terhadap perekonomian Indonesia? Jawabannya sangat banyak. Dua isu strategis akan dibahas di Forum G20: jalur keuangan dan jalur Sherpa. Seperti namanya, jalur keuangan mencakup topik keuangan seperti keuangan publik, keuangan, politik substantif, investasi infrastruktur, regulasi keuangan, inklusi keuangan, dan perpajakan internasional. Jalur Sherpa mencakup berbagai topik non-keuangan seperti anti-korupsi, ekonomi digital, pekerjaan, pertanian, pendidikan, kebijakan luar negeri, budaya, kesehatan, pembangunan, lingkungan, pariwisata, energi berkelanjutan, perdagangan, investasi, industri dan perempuan pemberdayaan Mendiskusikan lapangan.

Agenda lengkap pertemuan yang akan diselenggarakan sesuai dengan bidang pembahasan isu-isu di atas, akan berujung pada komunike yang berisi komitmen dan pernyataan bersama tentang isu-isu global terkini, dan hasil konsensus anggota Forum G20 kepada publik. Komunike yang dihasilkan tentunya akan mengandung berbagai manfaat, terutama bagi perekonomian Indonesia. Beberapa manfaat ekonomi yang akan diperoleh Indonesia dari pelaksanaan Forum G20 tercantum di bawah ini.

*Acara G20 akan memberikan kontribusi $533 juta terhadap PDB Indonesia, sekitar Rs 7,4 triliun, menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indwati.
*Konsumsi domestik meningkat menjadi Rs 1,7 triliun.
*Di sisi pariwisata, Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif Sandiaga Uno mengatakan acara G20 akan berkontribusi pada proyeksi peningkatan hingga 1,8 juta hingga 3,6 juta wisatawan asing dan 600.000 hingga 700.000 lapangan kerja baru. Memasak, fashion, kerajinan tangan.
*Serangkaian kegiatan G20 di Indonesia akan melibatkan UMKM dan akan menyerap tenaga kerja sekitar 33.000 orang.
*Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan Presidensi G20 juga akan mendorong investasi di UKM domestik mengingat 80% investor global kini berasal dari negara-negara G20. Momentum tersebut menandai keberhasilan reformasi struktural, termasuk Undang-Undang Penciptaan Lapangan Kerja, untuk meningkatkan kepercayaan investor global.
* Indonesia akan berperan dalam membentuk kebijakan ekonomi global untuk pemulihan. Ketika ekonomi global membaik, itu akan memiliki efek positif. Salah satunya adalah pertumbuhan ekspor yang kuat.
*Pemulihan ekonomi global dan domestik juga akan meningkatkan konsumsi publik, investasi dan kegiatan impor dan ekspor yang berkembang pesat. Akibatnya, penerimaan pajak meningkat lebih dari 18%, penerimaan kepabeanan meningkat lebih dari 24% dan penerimaan PNPB meningkat lebih dari 23%.

Keanggotaan G-20 telah menjadikan Indonesia sebagai salah satu pemain terpenting dalam perekonomian global dan telah berkontribusi dalam penyusunan kerangka kebijakan ekonomi global. Peringkat tersebut memungkinkan Indonesia, satu-satunya anggota ASEAN dari G-20, untuk memperkuat posisinya sebagai salah satu kekuatan pendorong ASEAN dan menjadi kepentingan bersama bagi pembawa suara dan negara ASEAN lainnya berdasarkan indeks tersebut. PDB yang relatif tinggi dan jumlah penduduk yang besar dibandingkan dengan negara-negara anggota ASEAN lainnya mungkin menjadi alasan utama keanggotaan Indonesia dalam G20

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline