Lihat ke Halaman Asli

Mini Cornetto Chocolate

Diperbarui: 18 Juni 2015   00:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mini Cornetto Chocolate

Memang yang ini. Sama persis. Meski tak pandai membaca, tapi aku mahir menghapal warna-warna. Merah muda dan coklat ditumpuk huruf-huruf. Entah bagaimana membacanya, tapi Emi bisa melantangkannya dengan keras. Tentu itu pun hasil dia hapalkan dari iklan. Aku sukar mengingat cara Emi mengucapkannya, mungkin karena belakangan ini di telingaku semua itu lebih terdengar sebagai rengekan. Emi pandai melakukan itu.

Kotak itu terbuka saja ketika kacanya kugeser. Menyergaplah uap dingin berburu-buru keluar, meski tak sedingin yang kurasa saat tanganku berhasil merogoh beberapa bungkusan plastik di antaranya. Aku jadi membayangkan situasinya, jika saja kukejutkan Emi dengan menyentuhkan ini pada tengkuknya, dia pasti akan berteriak. Namun urung marah, karena tergantikan oleh kegembiraan saat pandangannya mendapati apa yang begitu diidamkannya.

“Hei, mau kemana itu?”

Memang ini saatnya. Seperti cerita Rido, dia mengulang-ulang menceritakan kisah keberaniannya itu sampai semalam tadi. Sampai kutemukan keberaniaanku sendiri pagi ini. “Jangan cemas, jangan mengacuhkan apa pun. Lari saja.” Rido seperti meneriakkan itu lagi keras-keras kini. Aku berkeyakinan.

“Hei, bayar dulu! Jangan lari! Mas, kejar, Mas!”

Trotoir ini aku hapal benar. Kaki-kaki kecilku telah berkawan baik dengan liku-likunya. Dua belokan lagi setelah ini pastilah derap kaki-kaki di belakangku akan senyap. Leluasalah aku menyelinap pada gang-gang di kampung ini, hingga berujung pada sebuah bedeng reot bekas proyek pengurugan tanah yang telah terbengkalai. Emi pasti menungguku di sana.

Ya, benar saja. Emi di sana. Girang sekali dia menyambutku. Tangannya sibuk mengeruk tanah, menyeret tubuh kecilnya keluar jauh dari pintu.

*****

Abdi Salira, 11 September 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline