Lihat ke Halaman Asli

AbDee As

menulis

Amanah Cinta

Diperbarui: 17 Juni 2015   23:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seperti gunting yang bergerak merobek kisah putih,

tidak mengerti siapa yang  mempersilahkannya,

terdengar seperti ketukan nada namun berwujud obat mengurangi rasa sakitnya,

hingga malaikat pun datang memeluk untuk menidurkannya..

Mimpi buruk telah datang untuk mengajarkannya bagaimana

membawa pesan kasih itu kepadanya,

Cinta itu tidak mengenal timbangan, namun cinta itu memilihmu

untuk menjadi pasangan cintanya..

Cinta itu tidak mengenal apa yang menjadi bendamu, tetapi cinta

itu mengenal kodratmu..

Cinta itu tidak ingin memiliki sosialmu, tetapi cinta

itu ingin memiliki kehidupan dan kematianmu..

Mencari kamu yang cantik itu segampang mencari musuh,

tetapi mencari kamu yang tulus dan sederhana sesusah mencari

saudara dan sahabat..

Maaf jika dirinya ada salah dan maaf  jikala dirinya tak dapat berbuat apa-apa,

dirinya pun memohon kepada kalian yang melihatnya,

sampaikan jika dirinya  sudah pergi  jauh,

dan dirinya mencintai keluarga…

Andai dirinya masih bernafas panjang,

dirinya ingin merasakan duduk diatas panggung  seragam adatnya,

andaikan dirinya belum dijemput oleh-Nya,

dirinya ingin bersalaman dan mengatakan kesemua makhluk,

bahwa dirinya bersyukur memiliki cinta  untuk meminangmu…

Air mata itu sekedar menjadi bahasamu, bukan sebuah jalan keluar

karena kamu adalah perempuan istimewa yang  dirinya miliki…

Tolong kamu simpan tulisan itu,

karena dengan membacanya dirinya bisa lupa,

tak kala dirinya sudah tidak dapat menulis ceritanya

mungkin  ceritanya menjadi ceritamu selamanya…

stasiun tembok putih, 181213




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline