Seperti gunting yang bergerak merobek kisah putih,
tidak mengerti siapa yang mempersilahkannya,
terdengar seperti ketukan nada namun berwujud obat mengurangi rasa sakitnya,
hingga malaikat pun datang memeluk untuk menidurkannya..
Mimpi buruk telah datang untuk mengajarkannya bagaimana
membawa pesan kasih itu kepadanya,
Cinta itu tidak mengenal timbangan, namun cinta itu memilihmu
untuk menjadi pasangan cintanya..
Cinta itu tidak mengenal apa yang menjadi bendamu, tetapi cinta
itu mengenal kodratmu..
Cinta itu tidak ingin memiliki sosialmu, tetapi cinta
itu ingin memiliki kehidupan dan kematianmu..
Mencari kamu yang cantik itu segampang mencari musuh,
tetapi mencari kamu yang tulus dan sederhana sesusah mencari
saudara dan sahabat..
Maaf jika dirinya ada salah dan maaf jikala dirinya tak dapat berbuat apa-apa,
dirinya pun memohon kepada kalian yang melihatnya,
sampaikan jika dirinya sudah pergi jauh,
dan dirinya mencintai keluarga…
Andai dirinya masih bernafas panjang,
dirinya ingin merasakan duduk diatas panggung seragam adatnya,
andaikan dirinya belum dijemput oleh-Nya,
dirinya ingin bersalaman dan mengatakan kesemua makhluk,
bahwa dirinya bersyukur memiliki cinta untuk meminangmu…
Air mata itu sekedar menjadi bahasamu, bukan sebuah jalan keluar
karena kamu adalah perempuan istimewa yang dirinya miliki…
Tolong kamu simpan tulisan itu,
karena dengan membacanya dirinya bisa lupa,
tak kala dirinya sudah tidak dapat menulis ceritanya
mungkin ceritanya menjadi ceritamu selamanya…
stasiun tembok putih, 181213
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H