Lihat ke Halaman Asli

AbDee As

menulis

Cerita Awan dalam Cahaya Kecil

Diperbarui: 17 Juni 2015   18:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dirinya teman

baru untukmu,

disaat tanaman masih

belum ramai berbunga,

tak terduga kamu mematai

dirinya dengan diam,

menyapamu membuat

langit pagi berpelangi,

senyummu membuat matahari

terharu dengan cerahnya,

hingga dekapannya

berharap membuatmu tenang,

serumah dengan usia

yang sangat tua,

membaca dan bersejarah

adalah ceritamu,

kamulah yang kami miliki,

penuh bijak dan kasih sayang,

bersepeda dengan teriknya,

hingga kamu pun

duduk dalam lukisanmu,

kamu

adalah putri  yang sederhana,

dengan memanjat ketinggian,

kamu bisa melihat matahari terbenam

dengan senyum yang tulus,

kalian begitu jahat,

hanya tau memusnahkan

keindahan ketinggian,

tolong jangan tebang

rindang kebahagiaanku,

karena hanya dia

yang mengerti arti teduh

dengan kesederhanaannya…

stasiun tembok putih, 271014 / 20.04

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline