Lihat ke Halaman Asli

Abdul Azis

Belajar menulis

Menunggu Kepastian

Diperbarui: 10 Desember 2020   08:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Menanti yang dinanti
di pelataran sunyi
tubuh sepi menyendiri
menanti bayangan di nanti
bersama secangkir kopi

lalu
ku biarkan malam mencumbui jiwaku
serta gigil sedari tadi gelisah membelenggu
aku pasrah dicabit tangan waktu
meski hati tak mau

Tuhan....
kata apa,
yang layak untuk aku berkata
jika puisi tak mampu ku baca

O, Tuhan...
segala kuasa ada di tanganMu
ku serahkan kepasrahanku
walaupun aku harus menelan pahit dalam penantian

Kediri, 10 Desember 2020
Buah Karya: Le Putra Marsyah




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline