Lihat ke Halaman Asli

Semua itu Mudah bagiku

Diperbarui: 21 Mei 2016   14:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semua itu Mudah Bagiku. Sumber: bertagar.com

Kisah yang pertama :

Seorang teman bercerita bahwa ia memiliki sepupu yang sudah menikah sekian lama tapi belum memiliki keturunan. Sepupunya menitikkan air mata menangis sedih mengingat nasibnya dan ingin sekali di karuniai anak. Setelah lebih dari sepuluh tahun menikah barulah allah takdirkan dan karuniakan keturunan sampai memiliki tiga anak. Ketika anak-anaknya sudah besar dia kembali menangis dan mengeluh karena anak-anaknya yang bandel, nakal, dan susah diatur.

Nah itu dari kisah tersebut dapat kita ambil hikmahnya yaitu bagi yang belum memperoleh keturunan tetaplah bersabar, bersangka baik kepada allah. Banyak hikmah dan kebaikkan dari musibah atau harapan kita yang belum kunjung tiba. Teruslah berdoa, berikhtiarlah dengan jalan yang dibolehkan syariat islam. Tidak ada yang mustahil bagi allah.

Kisah yang kedua :

Beliau adalah seorang ulama’ tabi’in. Pada suatu hari ada seseorang yang datang kepada beliau untuk mengadu tentang kebunya yang kering. Beliau mendengarkan pengaduan itu dengan penuh perhatian. Lalu beliau menasehatinya dengan singkat “Beristigfarlah!” tidak berapa lama kemudian ada orang yang kedua yang mengeluh akan kemiskinannya. Beliaupun hanya menjawab “Beristigfarlah!” dan datang lagi orang yang ketiga yang mengeluh belum mempunyai anak. Beliau pun hanya mengucapkan “Beristigfarlah!”

Jawaban beliu itu membuat perhatian seseorang yang dari tadi mendengarkan perkataan beliau seperti itu. Seseorang tersebut penasaran apa maksud dari perkataan beliau itu dan mencoba menanyakannya kepada beliau. Beliaupun menjelaskan apa yang dikatakannya bahwa orang-orang tersebut supaya memohon ampun kepada Allah, “sesungguhnya Allah maha pengampun, niscaya dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepada kalian, dan dia memperbanyak harta dan anak-anak kalian, dan mengadakan kebun-kebun dan sungai-sungai untuk kalian”

Dari kisah tersebut dapat kita ambil kesimpulan bahwa kita tidak boleh mengeluh kepada orang lain. Akan tetapi kita keluhkan semua urusan kita kepada Allah SWT. Dan ketika kita melakukan salah segeralah mohon ampun dan bertaubat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline