Lihat ke Halaman Asli

Ilmu adalah Salah Satu Ibadah kepada-Nya

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

[Ilmu itu menunjukkan yang halal dan haram, serta menara lampu jalan menuju ke surga(HR Ibnu Abdil Barr)]Siapa sih yang tidak kenal dengan ilmu???semua orang pasti tahu dengan ilmu. Kita hidup didunia ini dengan ilmu, berjalan, makan, berbicara, berfikir, semuanya dengan ilmu. Ilmu itu didapat dari belajar, dia tidak akan datang kalau kita tidak belajar, ilmu itu akan menjauh jika kita menjauhinya, ataupun sebaliknya, jika kita mendekatinya maka dia akan dekat. Ilmu adalah suatu cara untuk memecahkan suatu masalah, sifatnya selalu berubah-ubah mengikuti zaman. Sesungguhnya orang yang berilmu itu adalah orang yang seharusnya paling takut kepada Allah Yang Maha Tinggi (Allahu al-'Alii). Sebab, dengan bekal ilmu itu, dia bisa mencari tahu tentang bagaimana sifat-sifat Allah. Dengan ilmu juga manusia bisa tahu dan kenal tentang ruang lingkup kekuasaan Allah Yang Maha Besar, (Allahu al-Kabiir) atas kehidupan ini. Ketahuilah, jika kita saat ini merasa sudah punya ilmu yang luas dan tinggi, tetapi dalam kehidupan sehari-hari kita justru tidak mau tunduk dan patuh kepada-Nya, maka sesungguhnya, kita belum bisa dimasukkan ke dalam kategori orang yang berilmu. Sebab orang yang benar-benar punya ilmu luas dan tinggi biasanya dia akan tunduk dan patuh hanya kepada Allah Yang Maha memiliki kebesaran dan kemuliaan (Allahu Dzuu al-jalaal wa al-Ikram). Tidaklah seseorang itu bisa disebut sebagai orang yang berilmu, apabila dengan ilmunya itu ternyata ia tidak bisa menghias prilakunya dengan akhlak kebajikan. Sebab, orang yang berilmu itu adalah orang yang seharusnya bisa menjadi suri tauladan bagi masyarakat yang ada disekitarnya. Tidaklah seseorang itu bisa disebut sebagai orang yang terpelajar, jika dalam kehidupannya sehari-hari, dia tidak mau peduli dengan masyarakat yang ada disekitarnya. Percuma punya ilmu yang luas dan tinggi, jika masyarakat yang ada disekitarnya tidak bisa merasakan manfaat dari ilmu yang dimilikinya itu. Oleh karena itu, berhati-hatilah dengan urusan mencari ilmu. Mulailah dengan menata hati yang benar. Yaitu, semata-mata mengharap keridhaan-Nya. Setelah itu, dalam menimba ilmu bangunlah niat karena ingin beribadah kepada-Nya. Lalu singkirkan dan cabutilah lumut-lumut kesombongan, keangkuhan, dan keinginan untuk tida mau patuh kepada-Nya yang menempel di dinding-dinding hati dan fikiran kita. Sebab, jika lumut-lumut itu dibiarkan tumbuh subur maka dia kelak akan menjadi hijab bagi perjalanan kita dalam bertemu Allah SWT.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline