Ketika mengalami suatu keluhan fisik, serta merta yang terpikir dan yang dilakukan adalah mencari pengobatan. Pengobatan yang dicari/didapat pun beragam, sesuai kondisi dan keterbatasan baik itu ekonomi, sarana prasarana dan pengetahuan /wawasan tentang konsep sehat dan sakit serta kepercayaan.
Mencermati beberapa penanganan, pengobatan dan perawatan yang dilakukan oleh masyarakat khususnya pada masyarakat di kampungku, sebuah desa di Kabupaten Ogan Ilir - Sumatera Selatan yang berjarak sekitar 60 km dari Palembang, terlepas dari keberhasilan dari pengobatan & perawatan tersebut ataupun efek placebo yang dirasakan oleh si penderita sakit (pasien). Berikut beberapa treatment pengobatan/perawatan yang menurut penulis bertentangan / kontra dengan pengobatan (ilmu) medis, antara lain:
1. Luka dan Pendarahan
Ketika seseorang mengalami luka dan perdarahan yang dilakukan adalah mengoleskan /memberikan bahan tertentu pada luka. Yaitu antara lain serbuk kopi, air liur bahkan terasi.
Sebagaimana diketahui material2 tersebut belum tentu steril dari berbagai macam kuman atau bakteri penyebab infeksi, apalagi air liur yang bisa saja mengandung kuman2 kotor yang bersarang di mulut. Bahkan terasi yang ditempel pada luka pun pernah saya temukan dilakukan oleh masyarakat awam di kampungku. Padahal seharusnya luka dan perdarahan harus dibersihkan dan diberi perawatan yang steril. Diberi antiseptic dan antibiotic.
2. Sakit perut
Ketika seseorang mengalami sakit perut, maka yang dialkukan adalah mengoleskan minyak tanah yang sudah dipakai ke bagian perut tsb. Secara medis belum ada referensi bahwa hal tsb bermanfaat, yang saya dpatkan adalah bahwa minyak tanah justru berefek buruk terhadap kulit, antara lain iritasi kulit, alergi, penurunan fungsi syaraf dan keracunan hydrocarbon.
3. Digigit ular
Ketika ada seseorang yang digigit ular, maka yang dilakukan adalah pasien dilarang masuk ke dalam rumah dan segera diberi air minum. Sebagaimana diketahui bawa jika ular yang menggigit tsb berbisa maka bisa akan menjalar ke seluruh tubuh, menyerang otot dan syaraf. Maka hal terbaik yg dilakukan adalah sesegera mungkin menghambat laju bisa ular tsb antara lain dengan fiksasi dan segera cari pertolongan medis untuk mendapatkan suntikan anti bisa ular
4. Suspect Tyfoid (Tifus)
Ketika seseorang mengalami gejala-gejala sakit tyfus, maka yang dilakukan adalah dengan membawa pasien ke orang pintar (tukang pijat), dan selanjutnya dipijat pada bagian perut oleh si tukang pijat. Kita ketahui bahwa seseorang yg terserang sakit tyfus maka yang dialaminya adalah infeksi pada saluran pencernaannya. Semakin lama infeksi maka akan semakin parah kondisi lambung dan usus pasien. Pengobatan yg tepat secara medis adalah pengaturanjenis makan yang dikonsumsi dan pemberian antibiotic untuk mengatasi infeksinya.