Lihat ke Halaman Asli

Sajak untuk Hawa

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sajak Untuk Hawa
Kepada hulu yang belum sempat kugenapi
dengan kekata
Beningnya kasih mengalirkan adaku kearahnya
waktu
Walau takdir di tepian
Sejenak sajak telah tertulis di jejak-jejak yang
menghilang
Dalam kehidupan

Kepada hulu yang memata air susu
Belum sempat kumelunasi pesan surga yang
berada di bawah tapakmu
Sepanjang terik memanggang
Kering, gersang dan kemarau berkepanjang
Cukupi tetes linang matamu kuberlindung di
naungan dedoa
Berecup hijau terdampar dalam lautan nikmat-
Nya

Kepada hulu yang melahirkanku
Berliku, beriak dan menelisik rerimbun lelaku
Terkecup aku diharapmu esok dalam ruang
penghimpit
Sebagai aliran penyegar yang tak pernah
terputuskan

Kepada hulu yang belum sempat kuucapkan
terima kasih
Tawar susumu kan beningkan harapan

; Ibu ...

Simpang Depok, 05 Januari 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline