Sajak Untuk Hawa
Kepada hulu yang belum sempat kugenapi
dengan kekata
Beningnya kasih mengalirkan adaku kearahnya
waktu
Walau takdir di tepian
Sejenak sajak telah tertulis di jejak-jejak yang
menghilang
Dalam kehidupan
Kepada hulu yang memata air susu
Belum sempat kumelunasi pesan surga yang
berada di bawah tapakmu
Sepanjang terik memanggang
Kering, gersang dan kemarau berkepanjang
Cukupi tetes linang matamu kuberlindung di
naungan dedoa
Berecup hijau terdampar dalam lautan nikmat-
Nya
Kepada hulu yang melahirkanku
Berliku, beriak dan menelisik rerimbun lelaku
Terkecup aku diharapmu esok dalam ruang
penghimpit
Sebagai aliran penyegar yang tak pernah
terputuskan
Kepada hulu yang belum sempat kuucapkan
terima kasih
Tawar susumu kan beningkan harapan
; Ibu ...
Simpang Depok, 05 Januari 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H